Selasa 01 Jan 2019 16:39 WIB

Tabligh Akbar Republika 2018 Bahas Soal Hijrah

Puput Melati mengajak agar jangan pernah mencela hijrah seseorang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Republika menggelar 'Tabligh Akbar' yang kali ini diselenggarakan di Masjid Al Furqon, Nitikan Baru, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (31/12)
Foto: Foto: Nur Hasan Murtiaji/Republika
Republika menggelar 'Tabligh Akbar' yang kali ini diselenggarakan di Masjid Al Furqon, Nitikan Baru, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (31/12)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tabligh Akbar Republika 2018 yang digelar di Masjid Al Furqan, Nitikan Baru, Umbulharjo, Yogyakarta berlangsung khidmat. Kegiatan ini diisi dengan berbagai tema yang menarik, salah satunya membahas terkait hijrah. 

Ustaz Yoppi Alghifari pun membagikan cara bagaimana seseorang yang ingin melakukan hijrah. Hijrah yang dilakukan tentunya dengan bersungguh-sungguh untuk kembali ke jalan Allah. 

Ia menjelaskan, yang terpenting dalam melakukan hijrah yaitu niat. Seseorang yang benar-benar ingin berhijrah harus meluruskan niatnya terlebih dahulu. 

"Kita hijrah kepada siapa dan mau kemana. Harus diluruskan dulu niat dalam berhijrah," kata Yoppi di Masjid Al Furqan, Yogyakarta, Senin (31/12) malam. 

Sementara itu, Puput Melati yang turut sharing dalam tema ini juga membagikan pengalamannya dalam berhijrah. Ia sendiri mulai hijrah pada 2008 lalu. 

Waktu itu, ia masih belum memiliki banyak ilmu terkait Islam. Dengan niatnya untuk berhijrah di jalan Allah, ia pun memantapkan diri dan terus menggali ilmu agama. 

Pemantapan dirinya pun dalam berhijrah dimulai saat ia mengalami alergi saluran nafas setelah melahirkan anak ketiga. Ia sempat koma dan setelah diberikan kesempatan oleh Allah untuk tetap beribadah, ia pun semakin mantap untuk berhijrah. 

"Hijrah saya waktu itu tidak dibarengi ilmu. Hanya sekedar berhijab, tapi hati juga harus hijrah. Momen itu yang membuat hijrah hati saya dan saya harus berjuang di jalan Allah, karena Allah dan untuk Allah," kata Puput. 

Puput mengaku banyak sekali rintangan dan tantangan yang ia hadapi saat mulai berhijrah di jalan Allah. Terlebih saat itu belum banyak muslimah yang melakukan hijrah seperti saat ini. Walaupun begitu, berbagai rintangan tersebut ia hadapi dan terus berpegang di jalan Allah. 

"Allah pemilik rezeki, kenapa saya harus takut. Bismillah, saya memutuskan untuk hijrah," ujar Puput. 

Dengan berjalannya waktu, hal itu pun berubah. Sebab, publik figur bahkan generasi muda saat ini pun sudah banyak yang melakukan hijrah dan menjadi influencer bagi orang lain. 

"Dulu itu tidak seperti sekarang. kalau sekarang anak muda berhijab, artis-artis muda juga. mereka menjadi influencer dan bahkan fesyen muslim saat ini pun juga banyak bermunculan," kata Puput.

Untuk itu, ia pun memberikan pendapatnya terkait hijrah kepada seluruh masyarakat khususnya Muslimah yang datang pada Tabligh Akbar Republika 2018 di Masjid Al Furqan, Yogyakarta. Ia mengajak agar jangan pernah mencela hijrah seseorang. 

Sebab, dalam melakukan hijrah itu bukan sesuatu yang mudah. Satu hal yang harus ditanamkan adalah niat dalam berhijrah. "Kita hijrah itu untuk apa dan untuk siapa. Hijrah hanya untuk Allah dan karena Allah. Jangan pernah mencela karena kita tidak tahu proses seseorang hijrah itu seperti apa," tegas Puput. 

Ia mengatakan, jika hijrah dilakukan dengan bersungguh-sungguh, maka Allah akan memberikan dan menunjukkan jalannya sendiri kepada umatnya. Untuk itu, ia pun mengajak seluruh muslimah untuk berhijrah yang sebenarnya. 

"Yuk kita berhijrah dari hati kita. Mudah-mudahan Allah selalu memberikan kita keberkahan dan yang paling penting adalah istiqamah karena itu bagian yang paling penting," kata Puput.

Ustaz Akbar Nazari Muhammad yang mengisi kegiatan ini, juga turut memberikan pandangannya dalam berhijrah. Ia mengatakan, dalam berhijrah harus dilakukan secara total. 

Dalam berhijrah, lanjutnya, memerlukan adanya teladan. Allah pun telah meninggalkan teladan bagi umatnya di dunia.

"Teladan dalam Islam itu banyak sekali. Allah meninggalkan Alquran, Allah menurunkan Rasul dan juga banyak sahabat-sahabat nabi," kata Nazari. 

Dalam dakwahnya pun, Nazari memiliki visi sendiri. Ia fokus terhadap pergaulan anak muda saat ini yang banyak mengadopsi pergaulan bebas dari negara lain yang tentunya tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. 

Untuk itu, ia pun berusaha untuk berdakwah dan menyiarkan nilai-nilai Islam kepada anak muda. Sehingga, pergaulan anak muda, khususnya di Indonesia tidak menyimpang dari ajaran Islam. 

"Anak-anak muda ini harus berubah. Polanya itu tidak masuk ke konsep Islam. mereka mengadopsi seperti drama Korea, bukannya cinta kepada Allah dan Rasul, tapi mengidolakan Oppa-oppa Korea," kata Nazari. 

Kegiatan Tabligh Akbar Republika 2018 ini  diisi oleh berbagai tokoh lainnya. Salah satunya Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas. Selain itu juga diisi oleh Ustadz Aditya Abdurrahman, Hanum Rais, dan Nasyid Aleehya. Acara ini juga dibuka oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. 

Diakhir acara juga diisi dengan kegiatan muhasabah Ustadz Novel Windo. Acara ini dilanjutkan dengan pelaksanaan shalat sunnah untuk mendoakan korban bencana di Indonesia, rakyat Palestina beserta Muslim Uighur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement