Senin 31 Dec 2018 21:30 WIB

Lazis Wahdah Bantu Korban Tsunami di Gubuk Persawahan

Sebagian besar warga masih mengungsi ketika malam hari di pegunungan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Tim Relawan Wahdah Islamiyah, kembali mengunjungi warga terdampak tsunami di Kampung Paniis, Pandeglang-Banten. Sabtu (29/12)
Foto: Foto: Lazis Wahdah
Tim Relawan Wahdah Islamiyah, kembali mengunjungi warga terdampak tsunami di Kampung Paniis, Pandeglang-Banten. Sabtu (29/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim relawan dari Lembaga Zakat Infaq Sedekah (Lazis) Wahdah Islamiyah kembali mengunjungi warga terdampak tsunami di Kampung Paniis, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12). Tim relawan melihat kondisi warga tersebut masih mengungsi. Mereka pun masih dalam keadaan memprihatinkan sepekan setelah bencana terjadi.

Sebagian besar warga masih mengungsi ketika malam hari di pegunungan dengan tenda seadanya. Sebagian juga memilih tinggal di gubuk persawahan.

"Kami sekeluarga lima hari sebelumnya mengungsi di gunung atas, baru beberapa malam ini tinggal di sini," ujar Ade (40 tahun) yang ditemui Relawan Wahdah Islamiyah di gubuknya.

Mereka kini berada di gubuk persawahan, setelah lima hari naik ke gunung untuk menghindari tsunami. Mereka bersyukur dapat selamat dari bencana yang menerjang hampir seluruh pesisir utara Banten ini. 

Di gubuk dengan dinding terbuka inilah dia tinggal sementara bersama sempat keluarga lainnya. Bersama anggota keluarga mereka masih mengungsi karena rumahnya telah rata diterjang tsunami.

"Alhamdulillah walau sekarang tinggal di kondisi seperti ini tetapi yang terpenting bisa selamat dari tsunami." lanjutnya sesaat setelah menerima paket sembako dari LAZIS Wahdah.

Tak hanya mengunjungi korban, tim relawan juga memberikan paket sembako kepada mereka. Rombongan pun menyalurkan 43 paket sembako lainnya di gubuk dan tenda pengungsian. Mereka menyalurkan bantuan secara langsung agar tepat sasaran kepada warga terdampak bencana tsunami. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement