Ahad 30 Dec 2018 23:49 WIB

Penggalangan Donasi Digital Tarik Antusiasme Masyarakat

Rumah Zakat telah mengumpulkan Rp 1,5 miliar untuk donasi tsunami Selat Sunda.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
CEO Rumah Zakat, Nur Effendi
Foto: Republika TV
CEO Rumah Zakat, Nur Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggalangan dana melalui platform digital dinilai menjadi salah satu cara efisien untuk mengumpulkan donasi. Lembaga filantrofi Rumah Zakat telah mengumpulkan Rp 1,5 miliar untuk donasi tsunami Selat Sunda melalui platform digital.

Menurut CEO Rumah Zakat Nur Effendi donasi digital ini sangat besar antusiasmenya di masyarakat. "Sudah sekitar Rp 1,5 miliar lewat T-Cash Telkomsel, GO-Pay, OVO dan lainnya. Meskipun donasi kecil tapi transaskinya banyak. Misalnya, secara donasi hanya Rp 5.000 tapi secara volume jadi banyak karena transaksi jadi banyak," ujar Nur Effendi kepada Republika.co.id, Ahad (30/12).

Nur menjelaskan, saat ini donasi masih belum disampaikan sepenuhnya, karena donasi dilakukan secara bertahap. Saat ini pihaknya sedang fokus pada tanggap darurat, pengobatan, evakuasi, dan bantuan makanan. Setelah itu akan didistribusikan utk pascarehabilitasi, misalnya hunian sementara kemudian pemberdayaan ekonomi.

"Nanti kita atur supaya donasinya tetap jalan melalui platform digital, distribusinya tetap jalan seusai dengan fasenya. Ini .kan fase tanggap, lalu fase rehabilitasi," jelasnya.

Sebelumnya, donasi untuk bencana alam di Palu dan Lombok juga didominasi oleh platform digital, sekitar 60 persen. "Yang ini belum kita simpulkan karena masih terus jalan. Penggalangan dana terus berjalan, nanti distribusinya disesuaikan dengan fase," katanya.

Sementara itu Telkomsel terus melakukan penggalangan donasi via platform digital seperti Telkomsel poin dan T-Cash. Manager Media Relation Telkomsel, Singue Kilatmaka mengakui, customer Telkomsel selalu antusias untuk berdonasi digital. Hal ini terlihat dari jumlah kuota penukaran Telkomsel poin yang selalu habis dalam waktu singkat.

Jumlah penukaran juga bisa berubah sesuai momen, dan waktunya pun fleksibel. Bisa dilaksanakan selama beberapa kali periode. "Jadi setiap donasi ada batas kuota penukarannya, karena disesuaikan dengan momen dan waktunya," ujar Singue.

Dia menjelaskan, Telkomsel selalu menjalankan periode donasi dalam waktu singkat. Seperti donasi untuk tsunami Selat Sunda melalui T-Cash yang dilaksanakan hanya seminggu. Donasi yang terkumpul selama itu telah mencapai Rp.50 juta. Sementara saat donasi untuk Palu dan Donggala, total donasi mencapai Rp 100 juta melalui penukaran poin.

"Kita lihat sesuai kebutuhan di lapangan aja. Karena terlalu lama periode penukaran kadang juga tidak efektif untuk membantu korban. Jadi, tergantung momen dan kebutuhan. Semua hal kita pertimbangkan," jelas Singue. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement