Ahad 30 Dec 2018 15:14 WIB

Tengku Maulana Ajak Masyarakat Bertafakur di Pengujung Tahun

Bertafakur cara terbaik untuk memaksimalkan evaluasi diri.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nashih Nashrullah
KH Tengku Maulana memberikan tausiyah pada acara Muhasabah Akhir Tahun yang digelar Republika Jawa Barat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Ahad (31/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
KH Tengku Maulana memberikan tausiyah pada acara Muhasabah Akhir Tahun yang digelar Republika Jawa Barat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Ahad (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Ustaz Tengku Maulana mengajak masyarakat menghadapi malam pergantian tahun dengan melaksanakan kegiatan tafakur dan tadabur kepada Allah SWT. Serta melakukan evaluasi terhadap diri apa yang telah dikerjakan selama ini.  

"Kalau kita ingin kembali kepada tuntunan agama, dalam hal ini Alquran dan sunah rasul dalam menyikapi perubahan waktu. Memang tidak terbatas oleh menunggu satu tahun lamanya. Rasulullah dan sahabat biasa mereka mengevaluasi perjalanan hidup dari waktu ke waktu, paling tidak satu hari menjelang tidur," ujarnya, Ahad (30/12).  

Menurutnya, evaluasi dilakukan untuk menjaga diri dari hal-hal yang harus dihindari dan mempertahankan serta meningkatkan hal-hal yang bagus. "Ada kegiatan sebelum tidur, merenung, tafakur dan tadabur," katanya.  

Ia menuturkan, evaluasi tiap hari yang dilakukan terkait apakah banyak melakukan amal soleh atau amal salah. Tidak hanya itu, evaluasi yang dilakukan jangan menunggu satu bulan atau bahkan satu tahun.  

Dirinya menambahkan tindakan evaluasi diri memiliki dasar hukum yaitu surat ke 59 Al-Hasyr ayat ke 18. Namun, banyak umat muslim yang tidak paham dan keliru dalam menghadapi perubahan atau pergantian waktu.  

"Hai orang beriman bertakwa kepada Allah dengan sesungguhnya takwa dan perhatian apa-apa yang sudah kamu lakukan sebagai persiapan menghadapi akhirat dan lagi-lagi bertakwa kepada Allah," katanya. 

Menurutnya, Allah SWT mengunci ayat tersebut dengan kalimat sesungguhnya Allah Swt mengetahuu apa-apa yang kamu sudah kerjakan. "Ini banyak yang tidak dipahami oleh orang Islam, akhirnya keliru menghadapi perubahan waktu," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement