REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini (29/12), Festival Republik dan Dzikir Nasional mulai digelar di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Perhelatan akbar yang akan berlangsung hingga 31 Desember 2018 itu akan diisi dengan beragam acara yang bermanfaat dan bernuansa Islami, mulai dari pameran buku, bazar, talkshow, workshop jurnalistik, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga zikir bersama dan parade tausiyah.
Ketua Panitia Festival Republik, EH Ismail, menyampaikan, Festival Republik yang tahun ini mengusung tema ‘’ Menebar Kebaikan dan Menguatkan Kepedulian’’ digelar di tiga kota, yakni Jakarta dengan puncak acara Dzikir Nasional, Bandung dengan puncak acara Muhasabah, dan Yogyakarta yang puncak acara Tabligh Akbar. Festival Republik yang dimulai pada 29 Desember 2018 di Masjid At-Tin merupakan payung acara di tiga kota besar tersebut.
"Pengunjung Festival Republik di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta berkesempatan mendapatkan doorprize umrah," kata Ismail, Jumat (28/12).
Ia menerangkan, pada hari pertama Festival Republik, yakni Sabtu, 29 Desember 2018, ada Hijrah Book Fest yang menyajikan buku-buku Islami di aula serbaguna Masjid At-Tin. Ada pula bazar busana Muslim, pojok kuliner halal, dan layanan kesehatan gratis di lobi Masjid At-Tin mulai dari siang sampai malam selama festival berlangsung. Di tempat layanan kesehatan, pengunjung bisa memeriksakan kesehatan, seperti tekanan darah, gula darah, dan lain-lain tanpa dipungut biaya.
Pada hari yang sama, tepatnya pukul 13.00-18.00 WIB, bertempat di aula serbaguna Masjid At-Tin akan digelar workshop jurnalistik milenial. Dalam kegiatan ini, peserta akan belajar dasar-dasar jurnalistik video dan dasar-dasar mengoperasikan drone.
Pada hari kedua Festival Republik, yakni Ahad, 30 Desember 2018, pukul 10.00-18.00 WIB, ada pelatihan akuntansi masjid di ruang perpustakaan Masjid At-Tin.
"Juga ada bedah buku berjudul Dilarang Bercanda dengan Kenangan oleh Akmal Nasery Basral pada pukul 13.00-15.00 WIB, selanjutnya ada seminar parenting bersama Ummu Balqis di aula serbaguna pada pukul 15.30-17.30 WIB," kata Ismail.
Ismail menyampaikan, hari ketiga Festival Republik, yakni Senin, 31 Desember 2018, merupakan puncak acara festival. Pada hari itu ada kegiatan funscience dan donor darah, juga workshop parenting.
Menjelang puncak acara Dzikir Nasional, imam muda alumnus ITB, Ustaz Muzzamil Hasballah, akan memimpin shalat Maghrib berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah. Ustaz Muzzamil juga akan menjadi imam shalat Isya di Masjid At-Tin.
Pada pukul 19.49 WIB, puncak acara Dzikir Nasional dimulai dengan sambutan dari Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan pengurus Masjid At-Tin.
"Setelah itu acara yang ditunggu-tunggu jamaah dimulai, doa dan zikir bersama Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham," ujarnya.
Setelah doa dan zikir, parade tausiyah pun dimulai. Tausiyah pertama akan disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dilanjutkan dengan tausiyah dari Ketua Komisi Dakwah MUI KH Muhammad Cholil Nafis, Ustaz Cholidi Asadil Alam, dan Ustaz Tengku Zulkarnain.
Wakil Pemimpin Redaksi Republika Nur Hasan Murtaji bersyukur bahwa persiapan Festival Republik sudah tuntas. Berbagai acara pendukung, para tamu undangan, pembicara, dan acara puncak sudah dipersiapkan secara matang oleh panitia. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kata dia, Festival Republik tahun ini pun dilaksanakan di tiga kota.
"Yakni di Jakarta tempatnya di Masjid At-Tin, di Bandung tempatnya di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), di Yogyakarta tempatnya di Masjid Al Furqon," kata dia.
Ia menjelaskan, berbagai kegiatan dan acara yang sudah disiapkan Republika merupakan alternatif pengisi liburan akhir tahun. Masyarakat tidak perlu repot mencari kegiatan untuk mengisi waktu libur akhir tahun. Sebab, masyarakat bisa hadir ke Festival Republik yang penuh dengan kegiatan bermanfaat sekaligus Islami.
Sementara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat agar tak berlebihan menyikapi malam pergantian tahun. Sebaiknya, kata dia, isilah pergantian tahun dengan kegiatan positif.
Menurut tokoh yang akrab disapa Emil ini, akan lebih bermanfaat apabila masyarakat mengisi malam tahun baru dengan melakukan renungan atau bermuhasabah. Ia sendiri akan mengikuti kegiatan Muhasabah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, yang digelar oleh Republika, Senin (31/12). (ed: wachidah handasah)