Jumat 28 Dec 2018 19:12 WIB

Jerman akan Kontrol Sumbangan Asing untuk Masjid

Kontrol ini dilakukan untuk mencegah penyebaran ideologi radikal.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Pendemo meneriakkan tuntutan dan memegang spanduk dalam demonstrasi melawan konvensi pemilihan pemimpin partai sayap kanan Jerman Alternative fuer Deutschland (AfD) di Congress Center, Hanover, Sabtu (2/12). AfD merupakan partai yang anti-Islam dan anti-imigran.
Foto: EPA-EFE/SRDJAN SUKI
Pendemo meneriakkan tuntutan dan memegang spanduk dalam demonstrasi melawan konvensi pemilihan pemimpin partai sayap kanan Jerman Alternative fuer Deutschland (AfD) di Congress Center, Hanover, Sabtu (2/12). AfD merupakan partai yang anti-Islam dan anti-imigran.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN –  Jerman akan mengatur sumbangan asing ke masjid-masjid di kota-kota Jerman. Langkah ini ditempuh untuk mencegah penyebaran ideologi fundamentalis dari negara-negara yang sering memeberikan sumbangan.

Media lokal, Suddeutsche Zeitung melaporkan pemerintah federal Jerman telah meminta Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya untuk memberi tahu terlebih dahulu ke Kantor Luar Negeri sebelum memberikan sumbangan atau hibah pemerintah. 

Surat kabar tersebut mengatakan, badan-badan intelijen Jerman akan meneliti pengirim dan penerima dana dari negara-negara lain yang memberi sumbangan.

Jerman diketahui juga prihatin dengan radikalisasi pengungsi yang menerima bantuan keuangan dari Arab Saudi, khususnya. Jerman mengutip laporan rahasia oleh kelompok kerja di Pusat Pertahanan Terorisme di Berlin untuk tindakan tersebut. 

Pada 2015, kelompok tersebut memutuskan untuk lebih memonitor kegiatan misionaris oleh negara-negara Teluk dalam menanggapi krisis pengungsi. 

 

 

 

I

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement