REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang pergantian tahun, masyarakat diminta tak merayakannya dengan berlebihan. Menurut Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, tahun baru adalah tahun yang biasa hanya pergantian tahun tak ada yang istimewa.
"Kalau ada perubahan lebih baik dari tahun sebelumnya ya syukur alhamdulillah," ujar Uu kepada Republika.co.id, Rabu (26/12).
Uu mengatakan, umat islam sebenarnya tahun barunya hijriah. Jadi, kalau tahun baru selain hijriah, sebaiknya biasa-biasa saja. Jangan sampai, mengisi kegiatan dengan yang tak bermanfaat.
"Sebaiknya, masyarakat mengisi kegiatan pergantian tahun dengan bermuhasabah atau berintropeksi diri," katanya.
Uu menyarankan semua masyarakat untuk berintopeksi selama setahun sudah melakukan perubahan apa dalam bidang keimanan. Apalagi, sebenarnya setiap berganti tahun maka akan mengurangi umur.
"Saya sangat menyambut baik acara muhasabah yang digelar Republika. Karena itu bagus menyalurkan malam pergantian tahun dengan kegiatan positif," katanya.
Uu menilai, kegiatan muhasabah Republika merupakan solusi yang sangat bagus. Karena, masyarakat bisa berintropeksi dengan melihat pada 2018 kegiatan positif apa yang telah dilakukan.
"Kami berharap, lembaga-lembaga lain bisa melakukan kegiatan seperti Republika ini agar menghadirkan kedamaian di Jabar," kata Uu seraya mengimbau ke masyarakat Jabar agar daripada nongkrong tak jelas lebih baik meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan mengikut muhasabah di Masjid Pusdai.
Uu optimistis, kalau semua masyarakat mengisi kegiatan akhir tahun dengan bermuhasabah maka akan selamat dunia dan akhirat. Serta selalu dilimpahi kebahagiaan.
Uu pun berharap, masyarkat tak sampai melampauai batas dalam mengisi malam tahun baru. Jangan sampai, mereka mengisi kegiatan yang melanggar norma agama dan negara.
"Biasa saja lah. Harapannya anak muda, jangan melakukan balapan mobil sampai menggagu ketertiban umum. Boleh ada kegiatan di ruangan tertutup karena memang saat muda selalu ingin ikut kegiatan hura-hura tapi harus ada batasan ya," paparnya.