REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku bakal semakin bersemangat dalam ‘ngompor- ngompori’ (red; mendorong) ASN untuk menyalurkan kewajiban zakatnya melalui Baznas.
Bahkan --di hadapan para peserta rakor Baznas-- gubernur juga menganalogikan membayar zakat tidak akan membuat orang menjadi melarat, namun sebaliknya kebaikannya bakal dilipatgandakan.
Baca: Jawa Tengah akan Optimalkan Potensi Zakat ASN
Menurutnya, membayar zakat itu bergantung dari cara melihatnya. “Kalau cara melihatnya uangnya kurang berapa, wah berarti pelit,” tambahnya.
Mestinya, lanjut Ganjar, yang dilihat adalah sisanya berapa. Dengan begitu Insya Allah rizkinya akan berkah. “Saya haqqul yakin, mbayar zakat ora gawe melarat,” tandas Ganjar.
Baca: Baznas Puji Pengelolaan Zakat di Jawa Tengah
Sebelumnya, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, KH Ahmad Daroji menyampaikan zakat yang dikelola Baznas Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 mencapai Rp 31,7 miliar yang diperuntukkan dari penguatan pendidikan, pengentasan kemiskinan sampai penanggulangan kebencanaan.
Untuk tahun 2019 Baznas akan mendukung program pemerintah Jawa Tengah yang fokus pembangunan SDM. Yakni dengan mendirikan SMK Industri dan Perdagangan guna mencetak calon pengusaha.