REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disc Jockey (DJ) berdarah Palestina, Mohamed Khaled yang lebih dikenal dengan DJ Khaled mengaku bangga menjadi seorang muslim. Menurut dia, keimanannya terhadap Allah itulah yang membuatnya meraih kesuksesan di dunia musik.
“Ini hidup bagiku. Saya terlahir sebagai muslim, keluarga saya membesarkan saya sebagai muslim," ujar Khaled dikutip dari laman Esquireme, Rabu (26/12).
Khaled merupakan musisi yang memiliki cinta yang tulus. Dia merupakan sosok ayah yang sangat mencintai istrinya, Nicole Tuck dan putranya, Asahd Khaled yang baru berusia dua tahun.
"Ini indah, luar biasa, luar biasa dan telah memberikan banyak berkah bagi saya dan keluarga saya," ucap produser sekaligus penyiar radio asal Amerika Serikat ini.
Kendati demikian, Khaled mengaku bukan lah seorang Muslim yang sempurna. Karena, Khaled merasa belum melakukan semua apa yang diperintahkan oleh Allah. "Jika Anda bertanya apakah saya muslim yang sempurna, dan saya melakukan semuanya hingga huruf T, maka tidak," katanya.
Yang jelas, menurut dia, keimanan yang dianutnya tersebut telah membantu dirinya menjadi seorang musisi terkenal seperti sekarang ini. Karena itu, Khaled kerap terlihat mengenakan pakaian dengan tulisan Insya Allah.
Kalimat thoyyibah itu memiliki arti 'jika Allah menghendaki'. Ayat ini mengandung pendidikan bagi pengucapnya tentang pentingnya rendah hati. Tidak terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.
“Iman saya telah membantu menjadikan saya pria yang sekarang, dengan cinta dan rasa hormat yang saya berikan di sana. Saya mencintai siapa pun yang mencintai Tuhan. Itulah saya," tuturnya.