Senin 24 Dec 2018 13:33 WIB

Mendamaikan Mereka yang Berselisih Sangat Dianjurkan

Sejatinya, saling bertikai hanya akan melemahkan umat.

Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).
Foto: Antara/Retno Esnir
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendamaikan orang atau kelompok yang berselisih sangat dianjurkan. Alquran – pedoman hidup Manusia – menjelaskan keutamaan yang akan diperoleh oleh orang-orang yang mengedepankan rekonsiliasi untuk mengakhiri perselisihan.

Dalam surat al-Hujurat ayat 10 Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.''

Sejatinya, saling bertikai hanya akan melemahkan umat. Dari kekhawatiran itulah, Imam al- Ghazali lantas memosisikan upaya mendamaikan selisih ke dalam salah satu dari 22 perkara hak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya.

Baca: Rasulullah Selalu Mendamaikan Kelompok yang Bertikai

''Di mana ada peluang, damaikanlah perselisihan paham di antara kaum Muslimin,'' ujar Imam Ghazali menegaskan.  Lalu bagaimana caranya? Seperti dijelaskan Rasulullah SAW, pada tahap awal dapat dilakukan dengan mengucapkan banyak hal, salah satunya, dengan memberikan harapan kepada kelompok yang bertikai dan melembutkan hati mereka.

Dr Muhammad Ali al-Hasyimi memaknai perkataan-perkataan itu bukan termasuk jenis kebohongan yang haram. Dan orang yang mengucapkannya pun tidak dianggap sebagai pembohong dan seorang pendusta.

Syeikh Ibrahim bin Amir ar-Ruhaily mengungkapkan beberapa hal yang perlu dilakukan seorang Muslim dalam usaha meredam serta mendamaikan sengketa antarumat Islam. Menurut dia, jika perselisihan terjadi pada lingkup ilmiah, perlu bagi seorang Muslim mempelajari dalil-dalilnya dan mengetahui pendapat ulama terhadap masalah ini.  Sehingga, bisa mengambil sikap yang jelas dan tegas.

Selain itu, tidaklah dianjurkan untuk melakukan tindakan atau berkata yang bisa memperkeruh persoalan. ''Jadi, dia perlu memahami masalahnya dulu serta meneliti setiap perbuatan dan perkataannya,'' papar Syeikh Ibrahim.  Hanya saja, kata dia, akan lebih baik jika sedari awal perselisihan dapat dihindari.

Kunci utama untuk menghidari perselisihan,  ungkap Nabi SAW,  adalah dengan tidak berdusta, tidak membuat gurauan yang keterlaluan, serta jangan berjanji yang kemudian diingkari.

Gurauan yang menyakitkan dapat menimbulkan kebencian dan hilangnya rasa hormat. Mengingkari janji hanya akan menghancurkan orang. Dan, seorang Muslim sejati tak akan melakukan semua itu. Rasulullah SAW  tak suka dengan umat Islam yang saling berselisih.

''...Janganlah kalian berselisih, karena sesungguhnya orang sebelum kalian telah berselisih, hingga mereka binasa,'' sabda Rasulullah dalam sebuah hadis Sahih Bukhari.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement