REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana tsunami kembali menerpa beberapa wilayah di Tanah Air. Kemarin malam, bencana itu datang dan menyapu sejumlah tempat di wilayah Banten dan Lampung. Akibat bencana ini, hingga petang tercatat sekitar 200 orang meninggal dunia serta ratusan lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Tak sedikit kerusakan yang ditimbulkan bencana tsunami yang berlangsung kemarin malam. Menyusul luluh lantaknya permukiman masyarakat dan berbagai bangunan publik, sejumlah relawan sejak semalam langsung bergerak melakukan tanggap bencana. Salah satunya yakni lembaga filantropi bernama Rumah Zakat.
Berikut petikan wawancara singkat kami dengan Corsec Rumah Zakat, Branata.
Apa target tahap awal Rumah Zakat dalam penanganan bencana di Banten dan Lampung?
Tahap awal ini tim melakukan evakuasi korban, menurunkan tim medis, memberikan bantuan logistik
Infonya dalam penanganan bencana ini tim terkendala cuaca hujan deras dan angin? bisa diceritakan?
Cuaca di pantai carita hujan deras, saat ada peringatan tsunami kedua memang tim ikut juga bersama warga naik ke bukit menghindari risiko jika terjadi tsunami susulan. Beberapa tim terkendala juga sinyal telekomunikasi, kondisi lapangan masih dipadatkan dengan kegiatan evakuasi mengingat korban di lapangan masih banyak belum tertangani.
Update terakhir, Rumah Zakat mengerahkan tim rescue dari tiga lokasi , Jakarta, Cilegon, dan Lampung. Mohon dijelaskan siapa saja mereka? Adakah tim medis maupun para medis mengingat infonya di lapangan banyak dijumpai korban luka-luka?
Tim lapangan total berjumlah 20 personel relawan evakuasi dan tim medis, tiga armada ambulans juga sudah disediakan dan satu armada membantu distribusi logistik
Bagaimana kordinasi tim relawan dengan pemerintah baik aparat maupun Basarnas?
Relawan aktif berkoordinasi dengan Basarnas, BNPB, BPBD, termasuk dinas kesehatan setempat
Dapat info bahwa Rumah Zakat dalam waktu dekat akan segera membangun dapur umum. Bisa dijelaskan?
Saat ini kita sedang mengupayakan persiapan dapur umum dengan titik lokasi dapur umum agar dibangun juga dekat dengan lokasi pengungsian.