Sabtu 22 Dec 2018 19:42 WIB

Ini Target FOZ di LAZ CEO Forum

FOZ membicarakan mengenai tantangan zakat untuk menghadapi era industrialisasi 4.0

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Andi Nur Aminah
Sambutan Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman pada acara Indonesia Zakat Summit yang digelar FOZ, di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis (20/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sambutan Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman pada acara Indonesia Zakat Summit yang digelar FOZ, di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Forum Zakat (FOZ) mengadakan Indonesia Zakat Summit di Hotel Horison, Kota Bandung pada Kamis (20/12) hingga Sabtu (22/12). Dalam salah satu agendanya, terdapat LAZ CEO Forum yang merupakan pertemuan ketua lembaga zakat yang dinaungi oleh FOZ.

"Lebih ke pelaporan pengurus forum zakat pada stakeholder utamanya, yaitu anggota-anggota lembaga yang dihadiri oleh ketuanya," kata Ketua FOZ, Bambang Suherman, Sabtu (22/12).

Dia menuturkan, dalam forum tersebut para direktur lembaga zakat akan memaparkan tren yang berlangsung selama 2018. Selain itu, mereka akan memaparkan tantangan untuk tahun depan.

Tidak hanya itu, FOZ juga akan membicarakan mengenai tantangan zakat untuk menghadapi era industrialisasi 4.0. Termasuk membicarakan bagaimana standar kompetisi kerja nasional yang berkaitan dengan fungsi profesi keamilan dalam FOZ. "Kita sudah memiliki standar kerja khusus amil zakat dan sudah mengarah ke sertifikasi. Jadi nanti semua amil lembaga sudah tersertifikasi," ujarnya.

FOZ turut berperan dalam penyusunan standar kerja yang baru akan diakui 2019. Dimana dalam penyusunannya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama membuat sertifikasi amil yang diambil dari standar kerja khusus amil zakat yang dimiliki FOZ.

Bambang mengatakan, FOZ memiliki dua target besar yang akan dilaksanakan pada 2019 nanti. Salah satu yang sudah dipastikan adalah peningkatan jumlah perhimpunan zakat.

Untuk mengambil target itu, FOZ perlu menyelesaikan satu target lainnya, yakni memperkenalkan lebih jauh fungsi lembaga zakat pada umat Muslim di Indonesia. "Kita perluas network-nya dengan menyehatkan FOZ di wilayah Indonesia. Kemudian mengajak basis komunitas dalam isu zakat untuk dibahas di publik," terangnya.

Karena menurutnya, dengan era digital setiap transaksi zakat bisa dilakukan dengan lebih mudah. Sehingga dengan didukung oleh pengenalan zakat lebih jauh maka secara langsung perhimpunan zakat akan meningkat. "Kalau itu dilakukan, kita set-up mekanisme transaksi digital maka otomatis perhimpunan akan bertambah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement