Rabu 19 Dec 2018 22:32 WIB

Menlu Retno: Bandung Harus Jadi Contoh Toleransi

Kesuksesan Bandung sebagai tuan rumah KAA pada 1955 adalah tonggak sejarah.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan mahasiswa saat kuliah umum pada acara Diplomacy Festival di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/12/2018).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan mahasiswa saat kuliah umum pada acara Diplomacy Festival di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Bandung harus menjadi tempat membudayakan toleransi dan perdamaian dunia, terkait rekam jejak kota ini yang berhasil menyatukan negara-negara di Asia dan Afrika melalui Konferensi Asia Afrika pada 1955.

"Jika Bandung adalah tempat untuk terwujudnya semangat kemerdekaan dan menyatukan kerja sama negara di selatan selatan melalui KonferensiAsia Afrika (KAA), Bandung harus bisa menjadi tempat membudayakan nilai-nilai toleransi dan perdamaian agar dapat terus ditumbuh kembangkan," kata Menlu Retno saat menyampaikan kuliah umum bertajuk #Talkshow Menlu Retno di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung, Rabu.

Dalam kuliah umumnya, Menlu Retno mengatakan Indonesia adalah negara yang majemuk dan potensi untuk berbeda itu pasti ada karena kemajemukan tersebut.

"Namun kemajemukan ini harus menjadi aset bagi bangsa Indonesia untuk terus maju dan berkarya. Dan kemajemukan harus dirawat melalui toleransi dan saling menghargai antarsesama," kata dia.

Menlu Retno juga menjelaskan tentang sejumlah rekam jejak diplomasi Indonesia seperti menjadi inisiator perdamaian di Afghanistan yakni dengan mencoba untuk menjadi penengah atau inisiator perdamaian atas konflik yang terjadi di Afghanistan.

"Selain masalah Afganistan, hal lain terkait diplomasi kita ialah mengenai konsistensi kebijakan kita untuk membela Palestina. Bulan Oktober lalu saya, Rektor Unpad, perwakilan Palestina dan Wali Kota Bandung meresmikan Palestina Walk di kawasan Alun-alun Bandung," kata dia.

Dia menuturkan, saat berada di Afganistan pihaknya menjadi tersadar dan bersyukur sebab dengan kemajemukan yang ada Indonesia bisa tetap merawat perdamaiannya di tengah-tengah perbedaan yang ada.

"Saat berada di sana (Afganistan), kita pasti akan sangat bersyukur atas nikmat perdamaian yang diberikan Allah SWT kepada masyarakat Indonesia," ujar dia.

Menlu menegaskan Indonesia akan tetap membela Palestina karena hal tersebut merupakan bagian dari amanat konstitusi negara ini.

Kuliah Umum Menlu Retno yang merupakan bagian dari rangkaian acara DiploFest 2018  tersebut dihadiri oleh sekitar 2.000 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung. 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement