Selasa 18 Dec 2018 14:35 WIB

Pusdai Gelar Disabilitas Mengaji

Sebanyak lebih dari 300 orang penyandang disabilitas ambil bagian dalam pengajian ini

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Andi Nur Aminah
Kegiatan Disabilitas Mengaji dari Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat di Bale Asri, Pusdai, Kota Bandung, Selasa (18/12). Kegiatan tersebut berhasil memecahkan rekor sebagai pengajian dengan jamaah disabilitas terbanyak dan khatam Alquran disabilitas tercepat oleh Original Rekor Indonesia Award.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Kegiatan Disabilitas Mengaji dari Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat di Bale Asri, Pusdai, Kota Bandung, Selasa (18/12). Kegiatan tersebut berhasil memecahkan rekor sebagai pengajian dengan jamaah disabilitas terbanyak dan khatam Alquran disabilitas tercepat oleh Original Rekor Indonesia Award.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat menggelar acara Disabilitas Mengaji di Bale Asri, Pusdai, Kota Bandung, Selasa (18/12). Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari Pusdai Milad ke-21 yang digelar selama Desember.

Sebanyak lebih dari 300 orang penyandang disabilitas ambil bagian dalam pengajian ini. Pengajian diisi dengan khataman Alquran selama tiga jam oleh jamaah.

Acara tersebut disebut sebagai kepedulian Pusdai pada kaum disabilitas menyambut Hari Disabilitas Internasional. Selain itu, acara sebagai bukti bahwa kewajiban beribadah tidak bisa dihalangi oleh apapun termasuk kondisi fisik seseorang.

"MTQ ini biasanya penyandang tunanetra saja tetapi yang dilakukan Pusdai sekarang bukan hanya oleh tunanetra saja tapi ada tunadaksa, tunarungu, dan sebagainya," kata Ketua DKM Pusdai KH Choirul Anam.

Dia menyebut antusias penyandang disabilitas ternyata di luar ekspektasi panitia penyelenggara. Karena target peserta adalah 210 orang dari 20 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. "Rencana 210, seperti simbolnya milad ke 21 tapi ternyata antusiasnya luar biasa,  jadi ada satu yayasan bawa 15 orang padahal kita minta hanya lima orang yang dibawa " kata Chairul.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan dari Original Rekor Indonesia sebagai pengajian dengan jamaah penyandang disabilitas terbesar di Indonesia. Penghargaan ini juga sebagai apresiasi pada tingginya antusias jamaah disabilitas dalam beribadah.

"Untuk mengapresiasi para penyandang disabilitas agar tidak termarjinalkan, jadi ke depannya Pusdai diharapkan tidak hanya mengaji bagi kaum disabilitas tetapi akan dilakukan MTQ untuk disabilitas," tegas Chairul.

Sementara itu perwakilan penyandang disabilitas adalah Ketua Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia, Sri Agustini. Sri menuturkan, acara ini mendapat sambutan besar dari komunitasnya.

Sri menuturkan, tema Hari Disabilitas Internasional tahun ini adalah Indonesia Ramah Disabilitas. Namun dengan acara ini, kajian tema tersebut dapat diartikan dalam bentuk lain. "Pengajian bisa jadi sektor keramahan juga. Kami berharap menjadi penyandang disabilitas  bukan hanya menuntut haknya saja tapi juga menunaikan kewajibannya sebagai manusia makhluk Allah," tegas Sri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement