Selasa 18 Dec 2018 13:45 WIB

Pengamalan Islam Perlu Ditingkatkan Hadapi Tantangan Zaman

MUI masih dituntut untuk terus membina umat dan bangsa Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Warga memberikan tanda tangan dukungan Keluarga Indonesia Menolak Narkoba, Pornografi, dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga memberikan tanda tangan dukungan Keluarga Indonesia Menolak Narkoba, Pornografi, dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Amany Lubis mengatakan, saat ini, pengamalan ajaran agama Islam perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan zaman. Karena, menurut dia, tantangan globalisasi dan digitalisasi saat ini sudah mulai melemahkan Indonesia. 

Menurut dia, setiap tahun telah terjadi ribuan kasus, seperti kekerasan terhadap perempun dan anak, kasus pornografi, pornoaksi, narkoba, serta fitnah atau hoaks. Hal itu disebabkan lemahnya perlindungan, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penerapan keluarga sakinah, sehingga pengamalan agama perlu ditingkatkan.

"Hal ini menjadikan perlunya peningkatan pengamalan ajaran agama dan juga penetapan solusi terhadap pelaku kekerasan," ujar Amany saat sambutan dalam acara pembukaan Kongres Muslimah Indonesia ke-2 di Jakarta, Senin (17/12).

Menurut dia, selama ini MUI sendiri sudah berperan dalam memperkuat ketahanan keluarga dan ketahanan nasional. Namun, kata dia, dalam menghadapi tantangan masa depan MUI masih dituntut untuk terus membina umat dan bangsa Indonesia. 

"Begitu pula ormas-ormas perempuan, ormas yang ada di Indonesia, dan juga majelis taklim, kita semua harus bersatu untuk mewujuudkan negeri yang aman, damai, baldatun tayyibatun warabbun ghofur," ucapnya. 

Selain itu, dia juga mendorong kepada muslimah dan remaja agar menjadi tangguh dalam rangka menghadapi zaman globalisasi dan digitalisasi. Menurut dia, tujuan inilah yang ingin dicapai dari kongres muslimah tahun ini. 

"Kali ini, Kongres Muslimah Indonesia ke-2 ingin mendorong perempuan, remaja, dan keluarga untuk menjadi tangguh dan kuat untuk menghadapi tantangan dan ancaman zaman," kata perempuan bergelar profesor ini. 

Kongres Muslimah Indonesia ke-2 akan digelar selama tiga hari di Hotel Grand Cempaka mulai 17 sampai 19 Desember 2018. Menurut Amany, kongres ini akan membahas tiga tema penting, pertama yaitu agama sebagai basis ketahanan keluarga. Kedua, penguatan ketahanan keluarga di berbagai bidang, seperti ekonomi,  sosial, teknologi, hukum dan politik. 

"Yang ketiga, peran keluarga dalam menangkal ekstremisme guna menjaga kedamaian dunia dan peran remaja dalam bela negara. Kita akan dengarkan rinciannya selama tiga hari di sini," jelasnya. 

Untuk membahas tema itu, tambah dia, pihaknya telah mengundang 20 ulama perempuan, akademisi, aktivis dan pakar di bidang masing-masing. Selain itu, ada juga narasumber laki-laki yang juga akan membahas sisi penting tentang ketahanan keluarga.

"Menteri Agama hadir insyaAllah, Menpora hadir, dan juga Menkominfo juga akan hadir InsyaAllah," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement