Senin 17 Dec 2018 11:50 WIB

Ini Kriteria Pemimpin yang Baik Menurut Rabithah Alawiyah

Kriteria pemimpin Rabithah Alawiyah itu berdasarkan yang disampaikan Alquran.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Habib Zen bin Smith.
Foto: Yasin Habibie/Republika
Habib Zen bin Smith.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rabithah Alawiyah sebagai organisasi Islam yang menjadi wadah resmi seluruh Habib di Indonesia di tahun politik menegaskan posisinya tidak akan ikut politik praktis. Tetapi Rabithah Alawiyah memiliki kriteria pemimpin yang baik sesuai penjelasan Alquran.

Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Umar Sumaith mengatakan, Rabithah Alawiyah tidak masuk politik praktis walau anggotanya dibebaskan untuk berkiprah di dunia politik. Rabithah Alawiyah memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk mencari pemimpin yang sesuai dengan pilihannya masing-masing.

Baca Juga

"Tentunya kita (Rabithah Alawiyah, Red) hanya memberikan satu gambaran atau panduan kriteria (pemimpin yang layak dipilih, Red), harus pemimpin yang amanah, yang memegang prinsip Islam dan menghormati ulama," kata Habib Zen kepada Republika.co.id usai peringatan milad Rabithah Alawiyah ke-90 di Hotel Aston Priority, Jakarta pada Ahad (16/12) malam.

Ia menambahkan, kriteria pemimpin yang baik kalau berbicara tidak berbohong, kalau diberikan amanat tidak khianat, dan kalau memberi janji ditepati. Itu kriteria yang diberikan Rabithah Alawiyah. Tapi keputusan memilih siapa diserahkan ke masing-masing individu.

Menurutnya, sekarang masyarakat sudah pandai dan tidak bisa dibohongi lagi. Masyarakat bisa melihat mana yang benar dan mana yang tidak benar. Jadi Rabithah Alawiyah hanya memberikan kriteria, Rabithah Alawiyah tidak melakukan politik praktis. "Seperti Muhammadiyah yang netral, demikian pula dengan Rabithah Alawiyah netral tapi (Rabithah Alawiyah) memberikan kriteria (pemimpin yang baik)," ujarnya.

Habib Zen menerangkan, kriteria pemimpin Rabithah Alawiyah itu berdasarkan yang disampaikan Alquran. Rabithah Alawiyah melihat dari sisi dakwahnya, bukan dari sisi politiknya.

Menurut dia, politik adalah hak masing-masing orang dan Rabithah Alawiyah tidak akan mencampuri hak orang lain. Tetapi kriteria pemimpin menurut Alquran harus dipegang oleh seorang Muslim.

"Apabila mayoritas Indonesia umat Islam, apabila dipegang kekuasaan oleh umat Islam, tidak berarti yang non-Muslim disia-siakan, karena ada aturan yang jelas (dalam Islam)," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement