Senin 10 Dec 2018 14:05 WIB

Puskoor Bencana Muhammadiyah di NTB Resmi Ditutup

Muhammadiyah menurunkan 1.116 relawan selama penanganan gempa NTB.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
Penutupan Pusat Koordinasi Bencana Gempa NTB Muhammadiyah
Foto: dok istimewa
Penutupan Pusat Koordinasi Bencana Gempa NTB Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah melaksanakan kegiatan tanggap darurat di NTB sejak Agustus 2018 lalu. Kini, saat Nusa Tenggara Barat (NTB) dilihat sudah bangkit, pos koordinasi yang ada di sana resmi ditutup.

Gempa bumi NTB memberikan dampak kerusakan bangunan, korban luka dan meninggal. Terhitung sejak 29 Juli 2018, MDMC telah melakukan kegiatan tanggap darurat dan transisi tanggap darurat ke pemulihan.

Kegiatan itu meliputi layanan kesehatan, logistik, air dan sanitasi bersih, hunian sementara, psikososial, dan pendidikan darurat. Selain itu, dihadirkan pembangunan amal usaha Muhammadiyah lewat sekolah-sekolah.

Tercatat, 691 kepala keluarga yang tersebar di desa dampingan MDMC, mendapat hunian sementara. Sebanyak 3.50 jiwa menerima air dan sanitasi bersih, 1.864 penerima manfaat Balai Kampung, 11.153 jiwa menerima layanan kesehatan.

Ada pula 6.213 jiwa menerima distribusi makanan dan nonmakanan, dan 17.374 jiwa mendapat layanan psikososial. Lokasi pendampingan berada di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Sumbawa.

Setelah melalui tahapan-tahapan pemulihan, MDMC melakukan penutupan poskoor yang selama lima bulan ini memberikan layanan transisi. Penutupan dilakukan melalui penampilan seni dan kreasi anak-anak di dampingan Muhammadiyah.

Ketua MDMC Pimpinan Wilayah NTB, Muslimin, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memfasilitasi relawan-relawan Muhammadiyah. Utamanya, dalam menjalankan semua misi-misi pendampingan.

Apresiasi juga diberikan kepada seluruh donatur yang telah memberikan bantuan melalui LazisMu. Serta, kepada segenap keluarga besar Muhammadiyah se-Indonesia yang tergabung dalam One Muhammadiyah One Responce.

"Muhammadiyah telah menurunkan 1.116 relawan selama penanganan gempa bumi NTB," kata Muslimin, Senin (10/12).

Chairil Anam dari Divisi Tanggap Darurat Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah menjelaskan, penanganan gempa di Lombok dan Sumbawa akan terus berkesinambungan. Programnya akan bermitra dengan pemerintah daerah.

"Sikap ta'awun untuk negeri memberikan semangat menuju Lombok dan Sumbawa bangkit dan berkemajuan," ujar Chairil.

Penutupan Poskoor Muhammadiyah di NTB dihadiri 700 orang peserta dan pejabat undangan. Hadir Bupati Lombok Utara dan Timur, Kepala Pelaksana BPBD Lombok Utara dan Timur, Dinas Kesehatan NTB relawan MDMC NTB.  

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement