Kamis 06 Dec 2018 16:40 WIB

Republika Raih Anugerah Karya Jurnalistik ACT

Lomba ini diharapkan bisa meningkatkan kepekaan media pada isu kemanusiaan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Kepala Newsroom Republika Maman Sudiaman bersama Jurnalis Republika Fuji Eka Permana menunjukan piala usai menerima pengarugerahan karya jurnalistik kemanusiaan di Jakarta, Kamis (6/12).
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Newsroom Republika Maman Sudiaman bersama Jurnalis Republika Fuji Eka Permana menunjukan piala usai menerima pengarugerahan karya jurnalistik kemanusiaan di Jakarta, Kamis (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika menerima anugerah jurnalistik yang diadakan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan tema The Rise of Islamic Filantropy di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/12). Dalam penganugerahan tersebut, Republika berhasil menyabet tiga kategori, yakni kategori media cetak, media daring (online), dan kategori perorangan.

Manajer Umum Komunikasi ACT Lukman Aziz mengatakan, perlombaan karya jurnalistik ini merupakan tahun ketiga sejak diadakan pada 2016 lalu. Lomba ini, kata Lukman, diikuti oleh lebih dari seratus media dan terus mengalami peningkatan peserta.

 “Alhamdulillah, kegiatan lomba jurnalistik ketiga ini berjalan lancar,” kata Lukman saat menyampaikan sambutan di Menara 165, Jakarta Selatan, Kamis (6/12).

Ia berharap pemenang bisa terus mendukung tema kemanusiaan bukan hanya karena hadiahnya tapi karena dukungan pada isu kemanusiaan. Lukman juga berharap, lomba karya jurnalistik ini dapat meningkatkan kepekaan media terhadap isu kemanusiaan. Kontribusi media dalam pengangkatan isu kemanusiaan, lanjut Lukman juga dianggap mampu menumbuhkan kepedulian masyarakat.

Lukman menjelaskan, dalam lomba ini, terdapat 20 lebih pemenang dengan satu pemenang utama yang berhak mendapatkan hadiah umrah. Setelah anugerah jurnalistik 2018, ACT juga akan langsung menggelar Humanity Journalism Award 2019.

“Semoga teman teman termotivasi dengan adanya lomba ini dan bisa lebih aware dengan isu kemanusiaan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement