REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar acara penganugrahan karya jurnalistik dengan tema The Rise of Islamic Filantropy di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/12). Presiden ACT, Ahyudin menjelaskan, tema kemanusiaan tersebut sejatinya merupakan tema yang diangkat ACT untuk pergelaran anugerah karya jurnalistik 2019 mendatang.
“Sudah sapa turnya, filantropi dijadikan sebagai gaya hidup. Sebab, kuat dan lemahnya keimanan seseorang dapat dilihat dari kedermawanan dan kepedulian sosialnya,” kata Ahyudin di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/12).
Dia juga yakin, ACT sebagai lembaga filantropi yang telah bergerak sejak belasan tahun ini, mampu memperluas aksi kedermawanan. Kerja sama keumatan, kata dia, juga mampu membuka peluang partisipasi umat, sehingga berperan memperbanyak dedikasi kemanusiaan.
“Kedermawanan yang besar menuntut rancangan gagasan besar. ACT dan jejaringnya akan berkomitmen untuk kedermawanan itu,” ujar dia.
Manajer Umum Komunikasi ACT Lukman Aziz menjelaskan, anugerah karya jurnalistik ini diberikan kepada para jurnalis yang mempublikasikan aksi kemanusiaan dalam program ACT. ACT, kata dia, juga sangat mengapresiasi upaya jurnalis dalam menyebarkan isu kemanusiaan.
“Melalui media, setiap aksi yang kita lakukan dapat menjadi inspirasi banyak orang, sehingga maslahat yang disampaikan juga dapat tersebar luas,” kata Lukman.
“Bersama kawan-kawan jurnalis, kepercayaan akan muncul secara alami dari khalayak dan tumbuhnya empati untuk kemanusiaan dapat lebih cepat,” lanjut dia.