REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan bantuan pembangunan Hunian Nyaman Terpadu atau Integrated Community Shelter (ICS) bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Tasikmalaya, Jawa Barat. Proses pembangunan ini sudah mencapai 65 persen.
Bentuk kompleks hunian sudah mulai menunjukkan wajahnya. Beberapa unit sudah terlihat memiliki atap berwarna biru, tembok putih, dan pintu dengan cat warna hijau. Sementara beberapa unit lainnya masih berupa kerangka dan dalam proses pembangunan.
Koordinator Posko ACT Bencana Tasikmalaya, Rosmana, menyebut pembangunan ICS ini akan memakan waktu dua minggu hingga satu bulan sejak pengerjaan awal. Ia pun mentargetkan akan merampungkan 62 tempat tinggal, satu mushola, satu unit dapur umum, dan 10 fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK).
"Saat ini pembangunan sudah berjalan selama dua pekan, dan akan terus dikebut pembangunannya," ujarnya dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (6/12).
Hunian sementara yang dibangun di tanah lapang di Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya ini dibangun dengan menggunakan bahan dasar kayu. Sedangkan untuk atap yang digunakan terbuat dari bahan yang ramah lingkungan karena tidak mengandung fiber berbahan kimia.
"Saat ini pengerjaan baru 65 persen, sambil menunggu atap gogreen yang sedang dalam proses pengiriman," ujar Rosmana.
Walau atap ramah lingkungan masih dalam proses pengiriman, pembangunan tetap terus berlanjut. Pembangunan ICS ini dilakukan oleh 32 orang. Bahkan ketika malam hari datang, pengerjaan pun terus dilakukan.
"Kalau malam juga kami kerjakan, 10-15 orang yang bekerja pada malam hari demi segera selesainya hunian untuk saudara kita yang terkena bencana di Tasikmalaya ini," kata Rosmana.