Selasa 04 Dec 2018 12:38 WIB

Pasien Rujukan Jarang Tuntaskan Pengobatan di RSHS

Pemkot Sukabumi dan Rumah Zakat berkolaborasi bangun rumah singgah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pemkot Sukabumi dan Rumah Zakat berkolaborasi bangun rumah singgah.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Pemkot Sukabumi dan Rumah Zakat berkolaborasi bangun rumah singgah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasien asal Kota Sukabumi yang dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), banyak yang tak menuntaskan pengobatannya. Sulitnya mencari tempat tinggal selama pengobatan bagi keluarga pasien dan pengeluaran biaya tinggi, menjadi faktor utama penyebabnya.

Menurut Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi, selama ini warga Sukabumi merasa kesulitan ketika harus dirujuk ke RSHS. "Rata-rata perbulan 7-9 pasien yang dirujuk dari Kota Sukabumi ke RSHS. Dari jumlah itu paling hanya 2 pasien yang melanjutkan perawatan. Selebihnya terkendala bagaimana nginepnya dimana," ujar Fahmi kepada wartawan usai meresmikan Rumah Singgah Pemkot Sukabumi yang berlokasi di Jl Mulyasari 1 No 7, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Senin (3/12).

Fahmi mengatakan, karena kesulitan mencari tempat tinggal maka kalau sudah di Kota Bandung 2 sampai 4 hari mereka pulang ke daerah asalnya. Akibatnya, pengobatan pun jadi tidak tuntas. 

"Jadi, kami berinisiatif membuat rumah singgah, sehingga ketika warga harus dirujuk ke RSHS, mereka bisa tinggal di sini gratis," katanya.

Fahmi menjelaskan, semua warga Kota Sukabumi bisa tinggal di rumah singgah dengan menunjukkan KTPnya. Mereka, dibatasi selama tiga hari. Namun, kalau ada yang harus tinggal lebih dari tiga hari, petugas akan melihat rujukan medisnya. 

"Kalau pasien harus kembali, mangga (silakan, red). Diharapkan dengan adanya rumah singgah, bisa membantu warga," katanya.

Di tempat yang sama, CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan, Pemerintah Kota Sukabumi bekerja sama dengan Rumah Zakat menggulirkan program Rumah Singgah. Rumah Singgah Pemkot Sukabumi yang berlokasi di Jl Mulyasari 1 No 7, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. 

"Program ini, merupakan penyediaan tempat tinggal sementara bagi pasien dan keluarga pasien rawat jalan dari kota Sukabumi yang tidak mampu. Rumah Singgah ini memiliki kapasitas untuk membantu 5 pasien," kata Nur. Dia menambahkan, pihaknya bekolaborasi dengan Pemkot Sukabumi terkait pembiayaan.

Menurut Nur, kapasitas rumah singgah ini ada 5 kamar dan bisa diisi lebih dari 2 orang. Jadi, dalam satu rumah bisa diisi 10-15 orang. Selain untuk menginap pasien dan keluarga,  ada ruang-ruang kosong untuk sharing antar pasien agar bisa saling menguatkan.

"Sebelumnya Rumah Zakat sudah ada rumah singgah include dengan klinik RZ. Tapi untuk kerja sama dengan pemerintah baru ini," katanya.

Untuk mengantar pasien ke Rumah Sakit, kata dia, Rumah Singgah juga sudah dilengkapi Mobil Ambulance beserta drivernya yang siap mengantarkan pasien. Dengan diluncurkannya program Rumah Singgah ini, harapannya bisa membantu masyarakat terutama warga Kota Sukabumi yang sedang ada di Bandung supaya terfasilitasi dengan baik. 

"Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemkot Sukabumi kepada Rumah Zakat dalam program Rumah Singgah ini. Insya Allah ini sangat bermanfaat untuk masyarakat," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement