REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS) sukses menggelar Open Archery Tournament 2018 di Lapangan Sepakbola Lembahnendeut, Megamendung, Bogor, Sabtu (1/12) kemarin. Turnamen memanah nasional tersebut memperebutkan piala Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Selain memanah dengan cara tradisional, Open Archery Tournament 2018 juga mengadakan lomba berkuda sambil memanah atau biasa disebut Horseback Archery. Ada dua kuda yang disiapkan oleh JIBBS untuk para peserta kompetisi.
Ketua Panitia Turnamen Memanah, Fauzi Rizal mengatakan, JIBBS Open Archery Tournament 2018 digelar untuk mensyiarkan memanah di kalangan masyarakat. "Ini dalam rangka menghidupkan sunnah. Buktinya apa? Rasul mempunyai busur yang banyak. InsyaAllah kita bisa mendapat pahala dan sekaligus syiar," ujar Rizal dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (3/12).
Apalagi, lanjut Fauzi, memanah itu sangat berguna untuk melatih fokus, melatih mental, mengontrol emosi. Di JIBBS, memang sudah beberapa tahun olahraga memanah dipraktikkan ke anak-anak, hasilnya selalu grafik emosinya menurun.
"Memanah itu menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Kalkulasi akurasi, bidikan dan sebagainya sehingga diperlukan emosi yang stabil dalam memanah. Jika tidak, pastinya apa yang kita panah selalu meleset," ucapnya.
Open Archery Tournament 2018 merupakan kompetisi pertama yang diadakan JIBBS. Peserta yang mengikuti turnamen ini mencapai 350 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. "Peserta dari sini total 350 peserta, dari usia SD hingga umum, dari Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera, Jabar, Jabodetabek," katanya.
Sementara itu, Owner JIBBS, Fifi Jubilea Proklawati menjelaskan bahwa turnamen memanah tersebut diselenggarakan oleh siswa JIBBS sendiri. Menurut dia, siswa JIBBS sudah terbiasa menggelar berbagai acara.
"Mereka sudah terbiasa mengadakan berbagai acara. Sedangkan para guru hanya membimbing, memantau dan memotivasi agar acara berlangsung sukses," ucapnya.
Setiap setahun sekali, tambah Fifi, siswa JIBBS biasanya mengadakan acara nasional yang mengundang banyak peserta dari berbagai sekolah. "Sehingga ketika ingin mengadakan acara seperti turnamen memanah ini tidak canggung," kata Fifi.