Kamis 29 Nov 2018 16:42 WIB

Kelompok Parlemen Inggris Tetapkan Definisi Islamofobia

Pemerintah Inggris mengakui dampak negatif islamofobia pada masyarakat Muslim.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Satu kelompok parlemen mengenai warga Muslim Inggris telah mengeluarkan laporan yang menjabarkan definisi sslamofobia. Definisi tersebut telah disahkan oleh anggota parlemen, pegiat masyarakat dan organisasi antarkepercayaan.

Laporan tersebut yang disusun bersama oleh anggota Parlemen Dominis Grieve, Anna Soubry dan West Streeting dan disiarkan pada Selasa dalam acara di parlemen. Laporan itu mengatakan islamofobia berasal dari rasialisme dan adalah satu jenis rasialisme yang membidik pernyataan mengenai Islam.

Kelompok tersebut meluncurkan satu proyek pada April untuk menetapkan islamofobia dengan cara yang bisa diterima baik oleh semua masyarakat Muslim Inggris serta cara yang bisa berlaku pada seluruh lapisan pemerintah, masyarakat dan organisasi sektor swasta. Selama kegiatan pengumpulan data, anggotanya mengumpulkan keterangan dari banyak peristiwa Islamofobia yang dihadapi umat Muslim.

Peristiwa itu meliputi petasan yang dilemparkan ke kotak surat satu keluarga sehingga mereka dipaksa pindah, pelecehan lisan terhadap Muslimah muda karena mereka memakain hijab dan seorang Muslim yang diludahi dan dilempari telur. Laporan tersebut menyoroti tak ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mensahkan definisi mengenai islamofobia meskipun pemerintah mengakui dampak negatifnya pada masyarakat Muslim Inggris.

 

Dalam artikel terpisah yang ditulis di Independent, Soubry mengatakan islamofobia adalah satu bentuk rasialisme seperti antisemitisme dan sudah waktunya itu mempunyai definisinya sendiri. Laporan itu juga memberi analisis mendalam mengenai betapa orang Muslim yang tinggal di Inggris dengan kuat mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Inggris, memperlihatkan kesetiaan pada Inggris dan percaya Islam dan cara hidupnya cocok dengan cara hidup dan nilai-nilai Inggris.

Kelompok Parlemen Semua Pihak mengenai Muslim Inggris didirikan pada 2017 dan dipimpin bersama oleh Soubry dan Streeting. Selama beberapa tahun belakangan, telah ada peningkatan tajam dalam kejahatan kebencian anti-Islam di Inggris. Pada tahun 2017 tercatat sejumlah serangan islamofobia. Tell Mama, satu kelompok pemantau banyak-kepercayaan, mencatat lebih dari 1.200 laporan mengenai peristiwa islamofobia, naik 26 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement