REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tenun menjadi salah satu produk yang memperkaya daftar kearifan lokal yang dimiliki Indonesia. Karena itulah, non-governmental organization (NGO) asal Bandung, Insan Bumi Mandiri (IBM), menggulirkan Program Tenun.In (Tenun Indonesia) di Kelurahan Moru, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Belum lama ini, Program Tenun.In diresmikan oleh Direktur IBM Ridwan Hilmi, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Alor Beth Isdiani Djobo, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Alor Hopni Bukang.
Dalam menginisiasi Program Tenun.In, IBM berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder strategis, di antaranya PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan Pemkab Alor. PT SMI merupakan mitra korporasi pertama dalam Program Tenun.In.
Direktur IBM Ridwan Hilmi mengatakan, Program Tenun.In bertujuan untuk memberdayakan ekonomi para pengrajin tenun di Kabupaten Alor. ‘’Program ini diharapkan mampu memberdayakan pengrajin tenun lokal secara berkelanjutan,’’ ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (21/11).
Lebih dari itu, papar dia, Program Tenun.In disiapkan untuk mengangkat potensi lokal, serta menjadikan tenun sebagai produk berkelas nasional, bahkan internasional. Kata Ridwan, tenun merupakan salah satu potensi lokal NTT.
Ridwan memaparkan, kendala yang dihadapi pengrajin tenun di Kabupaten Alor, adalah lambatnya inovasi dan pemasaran secara masif. ‘’Kami harap Program Tenun.In bisa menjawab kedua persoalan tersebut,’’ tutur dia.
Ketua Dekranasda Kabupaten Alor Beth Isdiani Djobo mengatakan, tantangan dalam dunia tenun di daerahnya, adalah pada proses pemasaran. ‘’Jika segmennya lokal, sangat terbatas. Makanya memang harus didampingi untuk diolah menjadi produk-produk yang mengikuti perkembangan zaman,’’ ujarnya.
Sekda Kabupaten Alor Hopni Bukang menambahkan, Bupati Alor Amin Djobo sangat antusias dan menyambut baik Program Tenun.In. Pihaknya berharap, sinergi antara IBM dan para stakeholders bisa mengangkat tenun Alor sebagai produk unggulan.