REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung membuka dapur umum untuk korban banjir bandang di Desa Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Tim relawan melihat kondisi korban bertahan dengan stok bahan makanan dan minuman yang terbatas hingga Selasa (13/11).
Hermawan, staf komunikasi ACT Lampung mengatakan, sulitnya menjangkau daerah-daerah terdampak banjir bandang dalam Kecamatan Kelumbayan, mengakibatkan distribusi bahan kebutuhan pokok terhambat. “Jadi semua bantuan dari masyarakat dan mitra dikumpukan di Posko Kemanusiaan yang letaknya bisa diakses dari semua rute sebelum sungai,” kata Hermawan.
Menurut dia, ACT Lampung membuka satu posko kemanusiaan dan tiga dapur umum. Semua berada di Desa Umbar dan tersebar di beberapa dusun. Semua bantuan dari masyarakat dikumpulkan di posko, kemudian didistribusikan melintasi sungai ke empat dusun lainnya.
ACT memfasilitasi bahan pokok dan lainnya, sedangkan yang masak warga dan para relawan yang terjun langsung ke lokasi bencana banjir bandang. “Bahan pokok dimasak warga di dapur umum,” ujarnya.
Efendi, warga Desa Umbar korban banjir mengungkapkan, setelah banjir yang terjadi Kamis malam pekan lalu surut, para tetangganya yang memberi bantuan makanan kepada korban banjir yang mengungsi karena kehilangan rumahnya. Bantuan swadaya masyarakat setempat sulit terdistribusi ke semua korban banjir karena aksesnya terhambat.
Jalan dan jembatan rusak dan hayut, membuat akses distribusi bahan pokok terkendala menuju Dusun Lubuk Kejung, Boloran Tupak, Sabar dan Tanjung Iman. Dusun-dusun itu harus menyeberangi sungai, sedangkan jembatan sudah hayut saat banjir. Tim relawan ACT mendirikan dapur umum di empat dusun terdampak dan mendistribusikan melalui perbukitan.
Bantuan logistik yang terdiri atas termos nasi, air mineral, sembako, dan makanan siap saji diangkut menggunakan perahu melintasi sungai Umbar. Saat ini dapur umum memproduksi makanan sebanyak 200 porsi per hari dari target 1.000 porsi. Menurut hasil pengamatan langsung, ada sekitar 400 kepala keluarga terdampak banjir di semua dusun.
Lena, ibu rumah tangga korban banjir di Desa Umbar sedikit nyaman. Ia dan anak-anaknya dapat menikmati makanan yang dimasak di dapur umum Lubuk Kejung meskipun hanya sebungkus nasi. Ke depan, ia berharap tim dapat membangun rumah warga korban banjir yang hayut.