REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Dompet Dhuafa (DD) bersama Indocement meresmikan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Sambelia di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (12/11). Direktur Program Dompet Dhuafa Sabeth Abilawa mengatakan, bantuan ini dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) dan Hari Bangunan Indonesia (HBI).
Ia menyampaikan, kondisi kesehatan menjadi prioritas yang amat penting di masa pemulihan pascagempa Lombok. Melihat hal itu, Dompet Dhuafa sebagai lembaga zakat yang bergerak dalam bidang kemanusiaan bersama, salah satunya dalam bidang kesehatan, berupaya keras membuat program-program pemberdayaan kesehatan masyarakat, melalui pos sehat.
"Pos Sehat Dompet Dhuafa dibentuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memaksimalkan keterlibatan masyarakat dan tidak berbayar," ujar Abilawa dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Senin (12/11).
Ia menjelaskan, upaya kesehatan diselenggarakan dengan memperhatikan keselarasan antara pelayanan kesehatan yaitu preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif melalui pustu dengan bertambahnya usia Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC). "Kesadaran yang telah tumbuh menjadi modal awal dalam membangun inisiatif para pengungsi untuk bersama-sama memecahkan masalah kesehatan selama di tenda pengungsi," lanjutnya.
Dompet Dhuafa bersama Indocement meresmikan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Sambelia di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (12/11).
Abilawa menambahkan, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 10 September 2018, bencana gempa NTB mengakibatkan 560 orang meninggal dunia, 3.540 fasilitas umum rusak berat, 396.302 orang mengungsi, 1.469 orang luka-luka.
Dia menambahkan, bencana gempa juga menyebabkan 321 fasilitas kesehatan rusak dengan 26,48 persen di antaranya berada di Lombok Barat. Sementara 35,85 persen atau sebanyak 115 unit dialami oleh Pos Kesehatan Desa atau Poskedes.
Abilawa melanjutkan, Dompet Dhuafa dalam respons bencana gempa telah menurunkan tim rescue dari Disaster Management Center (DMC), Psychological First Aid, Dapur Umum, Dapur Keliling, Tenaga Medis seperti Dokter Spesialis Bedah dan Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Umum, Perawat, Bidan, serta aktivis kemanusiaan lainnya.
Selain kegiatan dapur keliling, terdapat Aksi Layanan Sehat (ALS), pendirian pos pengungsian, pendirian Dapur Umum, pembangunan MCK sementara, pembangunan masjid sementara, inisiasi pendirian Sekolah Darurat, Sekolah Ceria, Layanan Dakwah, pengadaan pipanisasi untuk pengungsi korban gempa dan distribusi tandon air, serta Motor Kilat, yang berkeliling melayani kebutuhan kesehatan untuk mobilitas ke sejumlah wilayah terpencil, dan sulitnya medan karena akses terputus.