Senin 12 Nov 2018 17:07 WIB

Askar Kauny Bangun Ruang Kelas Darurat Ponpes An Nur Buuts

Askar Kauny tengah membangun rumah tahfidz darurat

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Ketua Askar Kauny Bobby Herwibowo melihat para siswa di Pesanten An Nur Buuts belajar di tenda atau sekolah darurat di Kota Palu Sulawesi Tengah Senin (12/11).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Ketua Askar Kauny Bobby Herwibowo melihat para siswa di Pesanten An Nur Buuts belajar di tenda atau sekolah darurat di Kota Palu Sulawesi Tengah Senin (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Askar Kauny Ustad Bobby Herwibowo kepada Republika.co.id di sela-sela mengunjungi Pesantren An Nur Buuts di Palu mengatakan pimpinan pesantren tersebut sama-sama berasal dari Al Azhar Kairo Mesir.

"Sekitar 80 persen bangunan di pesantren atau sekolah Islam tersebut rusak dan dirobohkan akibat gempa,’’ imbuh dia. Akibatnya aktivitas belajar terpaksa dilakukan di tenda-tenda pengungsian.

Ke depan ungkap Bobby, pesantren ini perlu dibangun kembali karena merupakan sekolah dengan prestasi penghapal Alquran level nasional. "Amat sayang ini kebanggaan Kota Palu kalau tidak dibantu akan menghambat potensi," ujar dia.

Oleh karena itu kata Bobby, Askar Kauny telah membangun sekolah atau ruang kelas darurat. Saat ini pun Askar Kauny tengah membangun rumah tahfidz darurat dan akan ikut membangun 26 lokal yang melibatkan donatur lainnya.

Bobby menerangkan, dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi pesantren tersebut mencapai Rp 7.5 miliar termasuk untuk biaya membangun 26 lokal yang rusak. Hal ini menunjuklan perlu perjuangan untuk bisa membangkitkan Palu.

Selain di Pesantren An Nur Buuts bantuan serupa juga ada di lima titik lainnya. Hal ini sebagai upaya membantu agar proses pendidikan tetal berjalan pascabencana di Sulteng.

Baca: Anak Korban Bencana Tetap Semangat Menghafal Alquran

Pimpinan Pesantren An Nur Buuts Palu KH Limra mengatakan, bantuan yang disalurkan Askar Kauny sangat membantu proses belajar di pesantren. "Alhamdulillah saya mengucapkan terimakasih kepada Askar Kauny yang membantu sekolah darurat dan rumah tahfiz darurat,"ujar dia.

Selain itu kata Limra, dalam kesempatan yang sama ada bantuan daru alumni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Rp 10 juta. Sejumlah bantuan ini akan menjadi amal jariyah sehingga anak secepatnya akan dimasukan ke sekolah darurat.

Sebabnya ungkap Limra, ada pelajar yang belajar di tenda. Dampaknya ada yang mimisan dan pingsan karena kepanasan. "Kami juga akan segera memperbaiki 26 lokal yang rusak," imbuh Linra. Untuk mewujudkannya memerlukan bantuan daru semua pihak agar terbangun kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement