REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa (DD), Nasyith Majidi, menilai Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018 bentuk apresiasi kepada pegiat syariah. Penghargaan yang diperoleh oleh DD pada acara tersebut didekasikan kepada para amil. Sebab pencapaian ini merupakan hasil kerja keras para amil dari tingkat bawah hingga atas.
"Karena nggak mungkin ini pekerjaan individu. Semua pekerjaan itu pekerjaan kolektif," ujar Nasyith usai menerima penghargaan ASR 2018, di JW Marriot Jakarta, Kamis (8/11) malam.
Penghargaan ini bagi DD dinilai sebagai amanah yang harus dijaga sebaik mungkin. Namun, kata Nasyith, tak mudah untuk menjaga amanah tersebut.
Nasyith berharap penghargaan tersebut dapat memacu DD lebih baik lagi ke depannya. Terutama dalam melayani kegiatan yang bersifat syariah.
Nasyith berpendapat penghargaan seperti ini sangat penting. Menurutnya, meskipun bersifat seremonial tapi dapat memacu pegiat ekonomi syariah bekerja lebih baik.
Misalnya DD harus lebih transparan dalam pengelolaannya. Begitupun dengan lembaga lainnya dimana harus transparan disetiap kegiatannya agar dipercaya oleh masyarakat.
Nasyith menyadai ada beberapa tantangan ke depannya untuk menggerakkan ekonomi syariah. Ia mencatat ada dua hal antara lain penyadaran kepada masyarakat tentang produk syariah.
Kemudian perlunya adaptasi lembaga amil zakat terhadap perkembangan teknologi. "Menurut saya tidak bisa tidak semua lembaga amil zakat tak bisa lepas dari itu," katanya.
Nasyith meyakini ke depan ekonomi syariah akan mengalami perkembangan pesat. Keoptimisan tersebut wajib dipupuk oleh pegiat ekonomi syariat.
Pada malam penghargaan tersebut, DD mendapatkan Anugerah Syariah Republika kategori The Best Philantropy Institution. ASR merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan republika kepada para pegiat ekonomi syariah.