REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banjir bandang serta longsor menerjang pesisir selatan kabupaten Tasikmalaya, Selasa (6/10) lalu. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi, akibat meluapnya aliran Sungai Cipatujah karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
Merespons kejadian tersebut, Dompet Dhuafa (DD) Jawa Barat (Jabar) langsung menurunkan tim ke lokasi. Saat ini relawan Dompet Dhuafa Jabar bersama BNPB dan aparat, turun melakukan penanganan darurat.
"Terutama respons bagi para warga yang rumahnya terdampak, tim Dompet Dhuafa Jabar turut membantu dalam proses pembersihan sisa-sisa lumpur akibat terjangan banjir," ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jabar, Andriansyah.
Andriansyah menambahkan, selain membantu proses pembersihan ruman dan fasilitas umum, tim relawan Dompet Dhuafa Jabar juga akan mendirikan posko dapur umum.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan Karangnunggal mengakibatkan salah satu jembatan yang menghubungkan daerah Cipatujah dan sekitarnya terputus. Akibatnya ruas Jalan Cipatujah menuju Garut selatan lumpuh total. Menurut laporan masyarakat terputusnya Jembatan Pasanggrahan akibat arus air yang sangat deras dari hulu sungai.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat, korban jiwa pada kejadian ini sebanyak empat orang dinyatakan meninggal dunia. Lima korban meninggal dunia sudah dievakuasi dan sisanya masih dalam pencarian tim evakuasi.