REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Santri Millenial Center (SIMAC) mengadakan diskusi dan launching kedai Kopi Abah dengan mengusung tema “Membumikan Gerakan Santri Wirausahawan (GUS IWAN) di Era Digital”, Ahad (4/10).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong anak-anak muda terutama kalangan santri menggeluti dunia wirausaha. Potensi anak muda yang begitu besar ini ditangkap oleh SIMAC untuk menjadi wadah berdiskusi, bertukar pikiran, dan memulai aksi untuk berwirausaha dalam Gerakan Santri Wirausahawan (GUS IWAN).
“Anak-anak muda yang ingin bergabung dengan GUS IWAN akan mendapatkan kartu anggota GUS IWAN. Kartu tersebut akan memberikan fasilitas akses modal, pelatihan, hingga pendampingan ijin usaha”, tutur Presiden Direktur SIMAC, Kang Rohman.
Untuk memberikan inspirasi kepada peserta diskusi, panitia menghadirkan pembicara dengan berbagai macam latarbelakang pengusaha muda diantaranya, Pembina SIMAC, Gus Syauqi, CEO Santri Online, Kang Wahab, Sekjen AKURINDO, Febri Wibawaparsa, CEO SPLEND SEZC, Rick Bleszynski.
“Tak hanya diskusi, acara ini sekaligus untuk melaunchig Kopi Abah. Adanya Kopi Abah merupakan Implementasi arus baru ekonomi Indonesia dengan memberdayakan masyarakat dalam pengembangan unit usaha mikro”, ujar Gus Syauqi yang juga Pembina SIMAC.
Launching yang sama juga akan dilakukan dibeberapa titik kota lain seperti Jakarta, Bandung, Depok, Cirebon, Bali, Pasuruan, Probolinggo, Tangerang, serta Papua.
Pemilihan produk kopi yang menjadi produk unggulan karena Indonesia memiliki variasi kopi yang sangat kaya dengan citarasa yang bergam pula. Diharapkan kopi menjadi salah satu produk kebanggan yang dimiliki oleh Indonesia dan mampu dikelola sendiri oleh masyarakat Indonesia.
Sedangkan filosofi nama Abah memiliki arti bahwa abah adalah orang sepuh dan dekat bersama kita. Begitu juga dengan kopi yang sudah menjadi warisan nusantara sejak lama dan begitu dekat dengan masyarakat Indonesia.