Sabtu 03 Nov 2018 06:00 WIB

Faedah Puasa Daud

Nabi Nuh AS bahkan puasa sepanjang tahun.

Ilustrasi Buka Puasa Bersama
Foto:

Dalam buku Dahsyatnya Puasa Nabi Daud dijelaskan, puasa Daud adalah puasa sunah yang dinilai paling istimewa ketimbang puasa lainnya. Puasa Nabi Daud merupakan puasa seimbang karena pelaksanaannya tidak mengabaikan hak dan kewajiban yang lain.

Untuk melakukan puasa Daud, kita harus berniat terlebih da hulu. Status niat dalam rukun ibadah apa pun adalah persyaratan untuk absahnya ibadah. Tidaklah sah sebuah ibadah kecuali dengan niat. "Sesungguhnya setiap amal itu ada niatnya." (HR Bukhari dan Mus lim).

Letak niat ada di dalam hati dan tidak harus diucapkan. Namun, memang beberapa ulama nusantara tidak mengucapkan hak ini. Berbeda dengan puasa wajib yang harus berniat pada malam hari bahkan ketika sebelum terbit fajar, puasa Daud tak mensyarakat demikian.

"Pada suatu hari, Nabi SAW menemuiku dan bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan? Kami menjawab tidak ada. Beliau berkata, Kalau begitu, saya akan berpuasa. Kemudian dia datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata,"Wahai Rasulullah, kita telah memberikan hadian berupa hiais (Makanan yang terbuat dari kurma, samin dan keju."

Berpuasa memiliki banyak faedah, apa lagi jika puasa itu dilakukan dengan kon sis ten. Pertama, orang yang melakukan puasa kerap terjaga dari maksiat. Hatinya akan mengaitkan dia terus menerus kepada Allah SWT. Ruhiahnya senantiasa berhu bung an dengan Sang Pencipta. Kecil ke mung kinan dia melakukan maksiat dalam kondisi demikian. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa adalah benteng yang membentengi seseorang dari api neraka." (HR Ah mad dan Baihaqi).

Berpuasa pun bisa membuatnya berada di puncak spiritual. Dia akan cenderung bersikap dan berakhlak baik. Ia tidak ingin me ngotori diri dengan perkataan-perkata an buruk. Akhlak ini muncul saat manusia berada dalam kondisi berpuasa.

Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumud din berkata, "Tujuan puasa adalah agar kita berakhlak dengan akhlak Allah SWT dan meneladani perilaku malaikat dalam hal menahan diri dari hawa nafsu. Sesung guhnya malaikat bersih dari hawa nafsu."

Berpuasa bisa meningkatkan ketakwaan seseorang. Takwa adalah melaksana kan perintah Allah SWT dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Dalam kondisi berpua sa, orang selalu mendekatkan dirinya ke pada Allah, sehingga dapat mencapai dera jat Muttaqin lebih mudah.

Sayyid Quthb dalam Fi Zhilalil Qur'an menjelaskan makna QS al-Baqarah ayat 13. Tujuan utama puasa adalah takwa yaitu takwa yang terbangun di dalam hati, se hing ga membuatnya mampu melaksana kan kewajiban-kewajiban karena taat kepada Allah dan memilih keridhaan-Nya. Takwa yang menjaga hati dari rusaknya puasa karena maksiat.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement