Jumat 02 Nov 2018 08:48 WIB

Lomba Nyongkolan Meriahkan Kirab Pemuda Nusantara

Iring-iringan diawali barisan paskibra

Tradisi Nyongkolan
Foto: Ilustrasi
Tradisi Nyongkolan

REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK BARAT -- Kirab Pemuda Nusantara 2018 Zona Merauke dimeriahkan dengan lomba budaya Lombok, yaitu nyongkolan. Barisan peserta kirab dari 17 provinsi, diiringi seribuan peserta mengikuti lomba nyongkolan. Para peserta kirab dilepas dari lapangan Mareje Gerung dan berjalan menuju Bencingah Agung Giri Menang-Gerung.

Iring-iringan diawali paskibra sebanyak 27 orang membawa bendera merah putih. Selanjutnya disusul peserta kirab yang diiringi oleh 20 anggota Pramuka. Tak ketinggalan pendamping dan tim kesehatan 50 orang juga ikut serta. Kirab ini ditujukan untuk membangkitkan pembangunan kepemudaan dengan melintasi antar pulau se-Indonesia. Saat ini Lombok Barat menjadi titik singgahnya.

Sekda Lombok Barat HM Taufiq menyampaikan, ucapan terima kasih atas dipilihnya Lombok Barat sebagai salah satu titik singgah kirab tahun ini. Dia berharap, momentum tersebut bisa menjadi ajang kebangkitan Lombok. "Meski kena gempa, hilang rumah, tapi semangat tidak boleh hilang (semangatnya). Kita harus buktikan bahwa Lombok sudah aman," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (2/10).

Sekda Nusa Tenggara Barat (NTB) Rosiadi menegaskan, meski daerahnya diterjang gempa yang begitu dahsyat, namun masyarakat telah bangkit. Selain itu, tempat wisata di NTB juga sudah aman dan telah siap menyambut kedatangan para wisatawan. "(NTB) Pulaunya begitu indah. Pantainya yang begitu indah seperti pantai Mandalika, (Mandalika) itu adalah destinasi wisata dunia. Karena yang datang ke sana adalah orang-orang dari seluruh dunia," katanya.

Rosiadi berharap agar peserta Kirab Pemuda Nusantara itu nantinya berkeliling ke berbagai tempat wisata di seluruh NTB dan mengabarkannya melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. "Sebarkan ke seluruh penjuru dunia bahwa Lombok ini indah dan aman dikunjungi," ujarnya.

Asisten Deputi Bidang Peningkatan Kreativitas Pemuda Kemenpora, Junaidi mengatakan,  budaya nyongkolan senapas dengan kegiatan Kirab Pemuda Nusantara 2018.  Budaya nyongkolan, kata dia, perlu dipertahankan di tengah maraknya budaya asing. "Saya pikir (Nyongkolan) ini kearifan lokal yang perlu dipertahankan yang perlu diwariskan kepada generasi muda," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement