Kamis 01 Nov 2018 15:29 WIB

Santri Asuhan Ustad Erick Yusuf Berjaya di Singapura

Daffa bersama tim baseball-nya menduduki posisi ke-5 pada ajang tahunan.

Rep: Dea Alvi Soraya / Red: Agus Yulianto
Santri berprestasi yang juga atlit internasional, daffa.
Foto: dok. iHaQi
Santri berprestasi yang juga atlit internasional, daffa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berpredikat sebagai santri, bukan berarti tidak dapat menoreh prestasi di bidang selain agama. Muhammad Daffa Al-Ghifari adalah salah satunya. Santri pesantren iHAQi ini menunjukkan kebolehannya dalam bidang olahraga baseball, dan berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang Kejuaraan Baseball Nankyu Tournament, Singapura, yang diselenggarakan pada 26-28 Oktober kemarin. 

Daffa bersama timnya berhasil menduduki posisi ke-5 pada ajang tahunan yang diikuti oleh perwakilan klub dari 12 negara di Asia tersebut. Meski belum berhasil menyabet posisi teratas, namun jerih payah Daffa dan tim patut dibanggakan, karena berhasil menyingkirkan pesaing dari negara lain yang memiliki postur tubuh dan kekuatan yang patut diwaspadai.

Bocah 12 tahun memang memiliki postur tubuh yang cukup berisi, namun hal itu bukan masalah, karena Daffa dapat tetap bermain lincah di lapangan hijau. Lelaki kelahiran 19 Maret 2006 ini juga merupakan seorang pemain inti yang tergabung dalam Garuda Baseball dan Softball U12 yang bermarkas di Senayan, Jakarta. 

Selain kelincahannya di lapangan hijau, sebagai seorang santri Pesantren Kreatif iHAQi yang tak lain asuhan dai kondang, Ustad Erick Yusuf, tentu kemampuan Daffa dalam bidang agama juga tidak dapat diragukan. Humas Pesantren Kreatif iHAQi, Yowan juga menjelaskan, meski berbasis pondok pesantren, namun iHAQi selalu memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensi setiap santri. 

“Walaupun, statusnya sebagai santri yang harus melaksanakan kewajibannya untuk menuntut ilmu dan menempa diri dengan nilai-nilai akhlak Islami, tapi Daffa juga semakin berprestasi di bidang olah raga, dan menjadi contoh baik bagi anak-anak seusianya. Ini tentu sangat membanggakan,” ujar Yowan melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (1/11).

“Dengan ilmu dan akhlak, manusia menjadi kuat. Namun, tanpa ilmu dan akhlak manusia menjadi lemah. Itulah, sekiranya kata-kata yang cocok bagi Daffa,” tambah dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement