REPUBLIKA.CO.ID, Sejak kasus dugaan terbunuhnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi mencuat pada 2 Oktober lalu, respons publik cukup beragam, baik dari dalam atau luar negeri. Ada kubu yang pro dan ada pula yang kontra terhadap dugaan keterlibatan keluarga kerajaaan dalam insiden ini.
Dari kubu mereka yang pro, dukungan terhadap rezim Salman, tak hanya muncul dari otoritas sejumlah negara teluk seperti Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, tetapi juga dukungan bermunculan dari kalangan ulama Saudi sendiri.
Melalui sejumlah ‘fatwa’ personal, mereka menyatakan dukungan terhadap setiap langkah yang diambil oleh otoritas kerajaan. Namun, sikap para ulama pendukung rezim Salman itu memunculkan tanda tanya di tenga-tengah politik pencekalan yang ditempuh rezim Salman itu sendiri terhadap ulama-ulama yang berseberangan.
Redaksi Republika.co.id, mengutip Aljazeera, memaparkan beberapa tokoh ulama, pendakwah, dan cendekiawan Saudi yang menyatakan dukungan terang-terangan mereka terhadap rezim Salman, terkait kasus Khashoggi. Berikut ini pemaparannya: