Rabu 24 Oct 2018 06:00 WIB

Kisah Ashhabul Ukhdud

Kisah ini menceritakan tentang keteguhan dan konsistensi orang dalam beriman.

Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:

Sejak bertemu dengan rahib, si pemuda selalu terlambat mendatangi penyihir, sehingga dia mendapat hukuman. Lalu si rahib berpesan, agar pemuda menyampaikan, bahwa keluarga menahannya pergi, sehingga terlambat datang. Dan kepada keluarga, pemuda tadi diajarkan alasan bahwa penyihir menahannya, sehingga terlambat pulang.

Setelah sekian lama menimba ilmu, dia mendapatkan dua pemahaman; sihir dan keimanan kepada Allah. Suatu ketika, di tengah perjalanan, pemuda ini menemukan binatang buas yang menghambat perjalanan sekelompok orang.

Pemuda ini menggenggam sebuah batu sambil berdoa kepada Allah agar di berikan kekuatan untuk membunuhnya. Lalu, batu itu ia lemparkan dan membuat binatang buas tadi terkapar. Ternyata hewan itu mati. Allah makin menguatkan hati pemuda itu, sehingga makin beriman.

Sementara orang-orang yang menyaksikan kejadian itu kembali ke rumah masing-masing sambil menceritakan apa yang telah mereka saksikan. Kemudian me nyebarlah kabar tentang pemuda tadi yang sakti.

Orang-orang pun berdatangan kepadanya dengan membawa penyakit yang diderita. Mereka memohon kepada pemuda tadi agar menyembuhkan dan menyudahi penderitaan yang dialami. Pemuda tadi mengatakan dia tidak mampu menyembuhkan. Hanya Allah yang mampu memberikan kesembuhan. Karena itu berimanlah kepada Allah.

Orang-orang itu pun menuruti ajakan tadi. Lalu, sang pemuda berdoa memohon ke sembuhan. Kemudian orang-orang yang sakit tadi menjadi sembuh dan dapat beraktivitas seperti sedia kala.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement