REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tidak ada yang lebih mengharukan daripada menyaksikan sebuah negara yang tengah terjajah namun masih memiliki kepedulian akan nasib saudara seakidahnya yang tengah dilanda musibah. Hal itulah yang dilakukan warga Palestina saat menerima kabar bencana yang terjadi di Indonesia, khususnya Lombok. Ratusan muslim Palestina di Gaza melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama untuk korban gempa Lombok.
Memang demikianlah seharusnya, antarsesama Muslim harus saling merasakan derita satu sama lain. “Oleh karena itu, Aman Palestin-Indonesia yang konsern mengirimkan bantuan ke Palestina tergerak untuk mengulurkan tangan memberikan bantuan untuk saudara-saudara kita di Pulau Seribu Masjid yang tengah dirundung musibah.
Terhitung sejak 4 September sampai dengan 10 Oktober 2018, Aman Palestin-Indonesia mengirimkan misi bantuan dalam empat gelombang,” kata Direktur Aman Palestin-Indonesia, Ustaz Miftahuddin Kamil MA dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/10).
Ia menambahkan, program “Palestina Peduli Lombok” bekerja sama dengan sejumlah organisasi serta yayasan. Bantuan yang sidah didistribusikan berupa pakaian anak dan dewasa, pembalut, susu bayi, obat-obatan, sembako, Alquran, terpal, tandon air, dan lain sebagainya.
“Demi menyampaikan bantuan, tim misi kemanusiaan Aman Palestin-Indonesia tidak segan blusukan ke daerah-daerah terpencil yang memang belum tersentuh bantuan, seperti Dusun Pandanan, Mentigi, Teluk Kodek, Dusun Bayan, Desa Pemenang, Mambalan, Batu Layar,Desa Wadon,serta Akar akar,” tuturnya.
Korban gempa Lombok menerima bantuan pangan dari Aman Palestin-Indonesia.
Miftahuddin menyebutkan, secara singkat, agenda misi kemanusiaan Palestina Peduli Lombok, mencakup pembangunan satu unit rumah tahan gempa di Dusun Pandanan; pembangunan dua unit kamar mandi di Dusun Pandanan; dan pembagian sembako kepada 460 KK di Dusun Pandanan (beras 10 kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng 2 liter, telur 30 butir), di dusun Mentigi sebanyak 372 KK (beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 kg, telur 25 butir), serta di Dusun Teluk Kodek sebanyak 382 KK (beras 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter).
Selain itu, pembagian pakaian, selimut, makanan kering dan lain-lain ke Dusun Pandanan, Mentigi dan Teluk Kodek, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara; seerta ke Dusun Bengkaung, Senteluk, dan dusun Kekait Lombok Barat “Kami juga membagikan penampungan air/torn ke dusun Bengkaung, Kekait, dan Senteluk, Lombok Barat,” paparnya.
Bantuan lainnya berupa pelaksanaan trauma healing kepada 22 orang anak di Dusun Pandanan, Desa Malaka; pembinaan akidah kepada ibu-ibu korban gempa; pembagian alat sekolah (tas sekolah, buku cerita, alat peraga) kepada 22 orang anak di Dusun Pandanan; serta pembagian 130 eksemplar mushaf Alquran kepada masyarakat di Dusun Pandanan, dusun Mentigi, dan Tekuk Kodek.
Selain itu, kata Miftahuddin, pembagian Bidayatul Quran kepada masyarakat Dusun Pandanan; pelaksanaan trauma healing ke siswa Sekolah Dasar Dusun Pandanan oleh Pendongeng; dan pelaksanaan trauma healing kepada Anak-anak di Dusun Teluk Kodek.
Salah satu bantuan pangan dari Aman Palestin-Indonesia adalah telur.
Pada 5 dan 6 Oktober 2018, kata Miftahuddin, tim misi kemanusiaan Aman Palestin-Indonesia juga mengadakan tabligh akbar di tiga tempat yang berbeda bertema “Menyingkap Hikmah Dibalik Musibah”. Pembicaranya adalah Ustaz Awang Suffian L. selaku CEO Aman Palestin Berhad dan Ustaz Miftahuddin Kamil MA. Pada 5 Oktober, tabligh akbar digelar di Dusun Pandanan ba’da shalat Jumat. Pada 6 Oktober, tabligh akbar digelar di Teluk Kodek ba’da shalat Subuh, sedangkan di Mentigi, setelah shalat Dzuhur.
Dalam tausiahnya, Ustaz Awang menyampaikan, umat Islam itu laksana satu tubuh. Ketika salah satu bagian tubuh tersebut sakit, maka bagian tubuh yang lain juga akan turut merasakan sakit.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika kepala sakit, maka tangan akan memijit untuk meredakan rasa sakitnya. Atau, jika mata perih karena kemasukan debu, jari jemari akan mengucek mata untuk meredakannya. Masih menurut Ustaz Awang, ketika Lombok diguncang gempa, sudah sewajarnya umat Islam di seluruh penjuru dunia, bukan hanya yang ada di Indonesia, mengulurkan tangan untuk membantu.
Sementara itu, Ustaz Miftahuddin dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa gempa yang melanda Lombok adalah ujian agar umat manusia lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Selain itu, ia juga menyatakan, ujian yang menimpa suatu masyarakat/bangsa sudah seharusnya membuat
Masyarakat/bangsa tersebut bersabar dan ikhlas. “Rumah bapak dan ibu milik siapa? Anak bapak dan ibu milik siapa? Harta bapak dan ibu milik siapa? Milik Allah! Kalau suatu saat sang pemilik mengambilnya, maka kita harus ikhlas dan ridho,” tutur Ust. Miftahuddin.
Aman Palestin-Indonesia menggelar tabligh akbar untuk korban bencana Lombok.
Selain menyalurkan bantuan dalam bentuk barang serta mengadakan tabligh akbar,misi kemanusiaan Aman Palestin-Indonesia di Lombok juga mengadakan pengobatan ala nabi atau lebih dikenal dengan Thibbun Nabawi. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga yang baru mengenal praktik Thibbun Nabawi ini. Dalam rangkaian acara ini pula tim Aman Palestin-Indonesia dipertemukan dengan pengusaha alat-alat kesehatan, H. Thoriq, yang kemudian turut berdonasi atau menyumbang sejumlah alat-alat kesehatan yang beliau miliki.
Masih dalam rangkaian misi kemanusiaan Lombok, tim Aman Palestin-Indonesia juga berkesempatan bersilaturahhmidengan Bupati Kabupaten Lombok Utara, Dr H Najmul Akhyar SH, MH pada 5 Oktober 2018. Dalam kesempatan tersebut, tim Aman Palestin yang diwakili oleh Ustaz Awang dan Ustaz Miftahuddin bertukar pikiran banyak hal mengenai penguatan dan pembentengan akidah warga Lombok Utara pasca musibah.
Dalam bincang hangat ditemani tuak khas Lombok itu, Najmul menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donator yang sudah menitipkan bantuannya melalui Aman Palestin-Indonesia.
Ia sangat terharu atas gerak cepat relawan Aman Palestin-Indonesia dalam menyalurkan bantuan ke sejumlah daerah di Lombok. “Ini menandakan kepedulian mendalam Aman Palestin-Indonesia atas nasib yang menimpa saudara sebangsanya di Lombok,” paparnya.