REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wajah Sumringah terpancar dari 1000 anak yatim siswa -siswi SDN Se- Kabupaten Bogor yang menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Pemberian bantuan ini dilakukan untuk memperingati Tahun Baru Islam 1440 Hijriah.
Bertempat di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Ketua Baznas Kabupaten Bogor, KH. Lesmana, melaporkan Baznas Kabupaten Bogor akan menyalurkan zakat, infak, sedekah (ZIS) sebesar Rp 600 juta kepada 1000 anak yatim. Setiap anak mendapat santunan uang tunai sebesar Rp 500 ribu dan bingkisan berupa satu buah tas sekolah dan satu set perlengkapan alat tulis.
"Dalam menyalurkan dana ZIS, Baznas Kabupaten Bogor mensinergikan dengan program Pemerintah Kabupaten Bogor seperti bantuan biaya pendidikan, kesehatan, modal usaha kecil, kebutuhan hidup sehari-hari, pembangunan sarana keagamaan, bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dan bantuan kepada panti asuhan," ucap Kiai Lesmana dalam keterangan tertulis yang didapat Republika, Senin (15/10).
Ia juga menambahkan selain penyaluran dana ZIS yang dilaksanakan secara seremonial, Baznas Kabupaten Bogor setiap harinya melayani kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor yang masuk kategori Dhuafa.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bogor, Burhanuddin, menyampaikan apresiasi terhadap Baznas. Selama ini ia menyebut pihak Baznas rutin mengadakan kegiatan santunan anak yatim dalam skala besar.
Ini termasuk salah satu upaya untuk menunjukkan dalam menjalankan amanatnya sebagai lembaga yang bertugas menggali dan mendistribusikan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya. Baznas juga terus berupaya untuk menjamin pemerataan aset umat secara produktif guna meningkatkan keberdayaan dan kemandirian umat serta berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan.
Ia menambahkan harapannya agar Baznas menjadi lembaga yang lebih baik, terpecaya dan profesional. Dengan demikian, persoalan-persoalan kesenjangan sosial dan kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Bogor dapat diminimalisasi oleh program kerja Baznas dengan dukungan dana masyarakat yang bersumber dari ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya.
"Upayakan agar disamping memperoleh manfaat ekonomi, mustahik juga memperoleh manfaat pendidikan dan kesehatan yang potensial meningkatkan kualitas kehidupannya, bahkan apabila mungkin mengubah nasibnya menjadi orang yang berzakat atau muzakki," ujarnya.