REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berencana melakukan studi banding ke provinsi-provinsi yang pernah menjadi pelaksana Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional. Langkah ini dilakukan agar sukses menggelar ajang dua tahunan itu saat menjadi tuan rumah pada 2020.
"Terakhir kita jadi tuan rumah pada 1983. Tantangannya tentu berbeda dengan saat ini. Karena itu kita perlu studi banding ke provinsi yang pernah jadi tuan rumah," kata Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit di Padang, Selasa (16/10). Pernyataan ini terkait penunjukan provinsi sebagai tuan rumah MTQ Nasional ke-28 2020.
Dia mengatakan, pemerintah provinsi lewat studi banding tersebut ingin mengetahui perkiraan kebutuhan anggaran pelaksanaan MTQ, kepanitiaan dalam penyelenggaraan, penyediaan akomodasi serta pengelolaan sistem informasi selama acara.
"Banyak yang harus kita pelajari. Namun karena waktunya masih cukup panjang, kita optimis pelaksanaan MTQ 2020 nanti akan menjadi salah satu yang terbaik," katanya.
Ketua Komisi V DPRD Sumbar Hidayat menyatakan akan mendukung penuh pelaksanaan MTQ Nasional di Sumatra Barat, antara lain melalui penganggaran.
Menurut dia, MTQ Nasional akan membawa hal-hal positif bagi Minangkabau selaku tuan rumah. Sebagai daerah yang memiliki falsafah ‘adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah atau adat bersendi agama', MTQ Nasional akan menggeliatkan kembali kegiatan-kegiatan keagamaan dan kecintaan pada Alquran.