Senin 15 Oct 2018 16:21 WIB

Masjid Seribu Pintu Tangerang Unik dan Klasik

Konsep ruangan masjid yang disekat-sekat memiliki makna khusus.

Rep: c25/ Red: Agung Sasongko
Masjid Seribu Pintu
Foto: panduanwisata.id
Masjid Seribu Pintu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan anggota Jamaah Majelis Taklim Nurul Amin dari Desa Palinggihan, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, memasuki sebuah lorong yang tingginya hanya sekitar 1,5 M. Bangunan itu adalah salah satu ruangan yang ada di dalam Masjid Nurul Yaqin, Tangerang.

Saking rendahnya lorong tersebut, semua anggota jamaah tersebut harus menundukkan kepala. Jika berdiri tegak, maka kepala mereka akan terantuk oleh atap lorong tersebut. Selain rendah, lebar lorong masuk ini juga sangat sempit. Hanya cukup dilalui oleh satu orang saja.

Tak cuma itu, masjid ini terbilang cukup unik. Bila umumnya ruangan masjid harusnya penuh dengan cahaya penerangan, lorong tempat memasuki ruangan masjid ini sama sekali tak ada lampu atau penerangan. Kendati, hanya setitik cahaya dari lilin atau lainnya. Sangat gelap.

Dan agar tidak tersesat di dalam kegelapan, anggota jamaah harus memegang pundak rekan di depannya agar tidak kehilangan arah. Sambil menunduk dan berpegangan.

Tak cuma satu, di dalam lorong ini masih banyak pintu-pintu lorong lainnya. Karena itu, bila tidak hati-hati, dapat dipastikan seseorang akan tersesat di dalamnya. Karena itulah, jamaah harus mengikuti arahan atau petunjuk dari pembimbing yang berada di depannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement