REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Jerman di Nordenham memprotes aksi serangan terhadap masjid di wilayahnya. Protes ini dilakukan anggota dewan kota Nordendam, Nils Humboldt dan Mario Kauschmann.
Aksi protes ini juga diikuti perwakilan regional dari Konfederasi Serikat Buruh Jerman, Mustafa Dogan, demo ini diikuti oleh 2.000 orang. Wali Kota Nordenham, Carsten Seyfarth, dan perwakilan dari pengurus gereja lokal dan masyarakat muslim lainnya.
Dilansir di Daily Sabah, para pengunjuk rasa ini meneriakkan beberapa slogan yang menyebut mereka mendukung kawasan tersebut sebagai daerah multikultural. Mereka menolak adanya rasisme.
Salah satu anggota parlemen federal dari Partai Sosial Demokrat (PSD), Karin Logemann, memberikan pujian bagi warga di sana atas persatuan dan kerja sama mereka dalam melawan xenofobia ini.
"Saya benci orang yang berpikir dia lebih baik dari yang lain. Kita tidak boleh mundur dalam melawan rasisme," ujarnya usai para pengunjuk rasa melakukan pawai.
Ketua Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB) untuk Lower Saxony dan Bremen, Mehmet Karabacak, menyebut orang Turki lah yang pertama kali datang ke Jerman. Orang-orang ini datang karena alasan ekonomi yang terjadi 57 tahun lalu dan kini terintegrasi dalam kehidupan sosial saat ini.
"Kami telah mencapai generasi keempat kami di Nordenham. Kami memiliki dua masjid di kota. Kami mengadakan festival dan pertemuan lain selama 30 tahun terakhir untuk mengatasi bias dan prasangka. Kami mencoba membentuk jembatan di antara masyarakat, dan kami ingin tinggal dalam perdamaian," ucap Mehmet.
Ia pun mengecam politisi yang memulai perdebatan tentang apakah Islam adalah bagian dari Jerman atau tidak. "Islam dan Muslim milik Jerman dan merupakan bagian dari masyarakat yang lebih besar," ucapnya.
Terakhir, ia meminta semua yang berkumpul untuk aksi unjuk rasa ini mengirimkan tanda tangan ke seluruh negara dan menunjukkan bahwa Nordenham adalah kota yang menerima multikulturalisme.
Sebelumnya, Masjid Salimiye di Nordenham jadi korban aksi xenofobia. Sebuah coretan dan daging babi diletakan di dekat masjid tersebut.