REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Filantropi Islam Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Universitas Islam Indonesia (UII) kembali memberangkatkan truk kemanusiaan menuju Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (13/10).
Sebanyak enam truk kemanusiaan tahap kedua yang membawa bantuan logistik berupa bahan pokok, sembako, pakaian baru, selimut, tenda, alas tidur, dan perlengkapan kebersihan, serta kebutuhan perlengkapan bayi dan lansia diberangkatkan dari halaman Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
"Selang sepekan semenjak pemberangkatan truk kemanusiaan tahap pertama, Alhamdulillah hari ini truk kemanusiaan tahap dua akan diberangkatkan kembali menuju Palu, Sulawesi Tengah," kata Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY Agus Budi Hariyadi.
Menurut Agus, pemberangkatan truk logistik tersebut akan terus berlanjut sampai kondisi di Sulteng pulih. ACT DIY bersama seluruh kantor cabang di berbagai wilayah lainnya akan terus mengirimkan amanah kepedulian publik Indonesia dari berbagai wilayah.
"Kami terus membuka lebar bagi segenap warga, instansi, lembaga dan komunitas di seluruh wilayah Yogyakarta untuk terus berdonasi, baik itu yang sifatnya logistik ataupun donasi tunai untuk kami kirimkan menuju Kota Palu, Sigi dan Donggala pada tahap selanjutnya," kata dia.
Ia mengatakan rencananya iring-iringan Truk Kemanusiaan dari Yogyakarta akan menuju Indonesian Humanitarian Center (IHC) yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bantuan akan dilayarkan bersama Kapal Kemanusiaan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Selatan menggunakan armada kapal perang TNI AL pada Ahad (14/9).
Bertolak dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kapal kemanusiaan yang akan membawa sebanyak 1.000 ton bantuan logistik yang dikumpulkan dari kantor-kantor cabang ACT di seluruh Indonesia. Bantuan akan menuju posko Induk ACT yang berada di Palu, Sulawesi Tengah dan diperkirakan lama pelayaran akan memakan waktu tiga hari.
Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan selain ikut berpartisipasi dalam truk kemanusiaan, pihaknya juga masih menerjunkan tim pertolongan dan tim medis di Sulteng.
"Tim medis yang kedua berangkat Rabu lalu, menggantikan tim medis pertama yang pulang ke Yogyakarta pada hari yang sama, setelah sepekan bekhidmat di sana. Semoga ikhtiar kami ini berandil meringankan beban saudara-saudara kita," kata Wahid.