REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pengungsi korban bencana di Sulawesi Tengah dilaporkan mengalami diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Koordinator Lapangan Layanan Kesehatan Baznas Iqbal menyebut Agar keluhan tak meluas, Baznas meningkatkan layanan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan.
Pasien, kata dia, akan terus diberikan pendampingan hingga benar-benar pulih. Bagi pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut dirujuk ke rumah sakit terdekat dengan pengungsian, seperti RS Bhayangkara, RS SIS Aljufri dan RS Anutapura.
Iqbal mengatakan kurun 30 September-11 Oktober Baznas telah menangani 1.169 jiwa korban bencana. Beberapa dari pengungsi adalah ibu menyusui. Maka dari itu, Baznas dalam waktu dekat juga akan mendirikan ruangan khusus ibu menyusui di setiap pos pelayanan Baznas.
Ruangan khusus ibu menyusui itu, kata dia, agar memberi kenyamanan para ibu dalam memberi ASI kepada bayinya.
"Banyak bayi dan balita yang masih dalam umur yang membutuhkan ASI dari ibunya, kami menyosialisasikan meski dalam keadaan di pengungsian bahwa memberikan ASI itu penting bagi anak-anaknya," kata dia.
Dia mengatakan Baznas Emergency Center tidak hanya melayani pasien tapi juga ikut mendistribusikan logistik ke lokasi pengungsian. Tim psikososial juga diturunkan yang bertugas untuk mendampingi anak-anak pengungsi melakukan pemulihan trauma