Jumat 12 Oct 2018 05:22 WIB

Korban Sedot Lemak Awal Peradaban Islam itu Akhirnya Tewas

Dimulailah operasi itu menggunakan peralatan sederhana

Seorang operator mesin, sedang mengoperasikan mesin pencetak plastik yang sedang beroperasi  pada pameran Indoplas, Indopack, Indoprint di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Rabu (19/9).
Foto: Darmawan / Republika
Seorang operator mesin, sedang mengoperasikan mesin pencetak plastik yang sedang beroperasi pada pameran Indoplas, Indopack, Indoprint di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Rabu (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, Warisan peradaban Arab dan Islam ini, mengumpulkan setidaknya ratusan kejadian langka dari berbagai sumber kitab klasik. Di antara fenomena unik itu adalah keberadaan praktik operasi sedot lemak, pada masa awal peradaban Islam. 

Dan, ternyata,praktik tersebut pernah benar-benar terjadi. Hal ini seperti diungkap dalam satu karya bertajuk Kunnasyah an-Nawadir, karangan  Syekh Abd as-Salam Muhammad Harun. 

Karya tersebut mengungkapkan tentang riwayat yang menggambarkan bahwa pada masa itu, pernah ada upaya melakukan operasi kecantikan berupa sedot lemak sebagaimana populer saat ini. Dan, bedah itu dilakukan dengan peralatan sederhana dan apa adanya. 

Kisah ini nyata terjadi, menimpa sahabat Rasulullah SAW al-Miqdad bin al-Aswad al-Kindi. Al-Miqdad konon memiliki perut yang gemuk. Oleh pembantu laki-lakinya yang berasal dari Romawi, al-Miqdad ditawari bedah perutnya untuk mengambil lemak-lemak yang ada di bagian perut.

Tawaran itu diterima. Dimulailah operasi itu menggunakan peralatan sederhana, tanpa ada keterangan apakah menggunakan bius atau tidak.

Operasi itu dilakukan hingga perut al-Miqdad mengecil, kemudian si pembantu itu menjahitnya kembali agar kembali seperti semula. Sayang, operasi itu gagal, dan al-Miqdad menemui ajalnya. Si pembantu itu pun kabur. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement