Kamis 11 Oct 2018 20:00 WIB

Adab Mengenalkan Agama kepada Anak

Sejak kecil anak sudah mulai mengenal ajaran agama.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kitab Kuning
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejak kecil anak sudah mulai mengenal ajaran agama.Yang paling utama adalah mengenal Allah sebagai Maha pencipta, nabi dan rasul sebagai pembawa risalah ilahiyah, alam semesta sebagai tempat beribadah, dan etika dalam menjalani hidup.

Semua itu dijelaskan dengan sederhana dalam buku at-Tarbiyah wal Adab.Buku yang diterbitkan oleh Bashaer yang berpusat di Arab Saudi ini disusun berdasarkan kondisi anak yang kini hidup di era teknologi dan serba kemudahan. Ketika membahas Allah misalkan, buku ini mengarahkan anak untuk memahami bahwa dirinya diciptakan oleh Yang Mahapencipta.

Sedangkan orang tua yang melahirkan hanyalah wasilah agar anak memiliki ikatan batin dengan orang tua yang kelak membesarkannya. Anak ketika beranjak dewasa harus berbakti kepada kedua orang tua dan membahagiakan keduanya. Bila ayah dan ibu sudah meninggal, maka anak harus mendoakan mereka.

Allah yang menciptakanku. Ini adalah bab yang disampaikan dengan mudah. Sambil bercermin bersama anak, orang tua dapat memasukkan pesan keagungan Allah. Ketika bercermin, seorang anak diarahkan bersyukur, Alhamdulillah, Yang Mahakuasa telah menciptakan dua mata sehingga bisa melihat, lisan sehingga bisa bertutur kata, dan hidung sehingga bisa mencium berbagai aroma.

Kemudian orang tua berkata, Bagus sekali nak, sesungguhnya Allah menciptakan manusia semua dengan bentuk yang sempurna.

Pujian kepada anak merupakan motivasi dan penghargaan atas amal baik. Motivasi tersebut akan semakin memacu anak semakin bersemangat untuk berbuat baik sebanyak mungkin. Mereka menjadi semangat belajar dan tidak minder.

Wajah baru

Di saat buku-buku lain mengajarkan teori, masih terpaku pada definisi, at- Tarbiyah wal Adabmengajarkan langsung tentang pendidikan dan etika. Pendidikan berupa memberikan pengaruh kebaikan dan keteladanan dicontohkan langsung oleh orang tua, seperti contoh di atas. Kelak anak ketika membaca buku tersebut langsung memahami ketuhanan dengan mudah.

Hal sama juga terjadi saat mereka mempelajari akhlak mulia, seperti menjaga kebersihan, berbuat baik kepada kedua orang tua, jujur, melaksanakan amanah, saling tolong-menolong, dan banyak lagi. Semua itu menjadi pelajaran berharga yang akan membekas dan selalu diingat sepanjang masa.

Materi buku ini disampaikan dengan menggunakan metode langsung (mubasyarah). Metode ini juga diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab di sejumlah pondok pesantren. Keunggulannya lebih mengarahkan anak untuk mempraktikkan materi, tidak melulu berteori.

Gambar-gambar disajikan berwarna, sehingga buku ini menampilkan kesan elegan. Dengan melihat gambar, anak akan termotivasi untuk belajar. Dia akan melihat gambar, kemudian mengisi soal di bawahnya.

Selain mempelajari pendidikan agama dan akhlak, buku ini juga bisa menjadi opsi kedua bagi anak-anak yang mempelajari Bahasa Arab. Soal dan tugas dalam buku ini mengarahkan anak untuk memperkaya kosakata Bahasa Arab yang sederhana, seperti nama-nama hewan, per bendaharaan kata di rumah, dan sekitar nya.

Pola pembelajaran Bahasa Arab seperti ini sangat bermanfaat untuk memperkaya kosakata dan melatih anak membuat kalimat sempurna Bahasa Arab. Selain itu, anak juga mendapatkan sentuhan iman, sesuatu yang sangat didambakan orang tua Muslim.

Mereka tentu mengharapkan anak-anak mereka akan menguasai atau setidaknya mengetahui bahasa Alquran yang penuh dengan keindahan. Materi buku ini disampaikan dengan menggunakan metode langsung (mubasyarah).Metode ini juga diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab di sejumlah pondok pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement