REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Program Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menjadikan Kabupaten Pekalongan sebagai Kota Santri Mengaji akan segera diluncurkan. ''Rencananya, program ini akan diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Santri tanggal 22 Oktober mendatang yang di Kabupaten Pekalongan akan dipusatkan di Desa Proto Kecamatan Kedungwuni,'' kata Bupati, Kamis (11/10).
Menurut dia, hal ini menjadi salah satu upayanya untuk menjadikan Kabupaten Pekalongan sebagai kabupaten yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur. Hal tersebut juga diungkapkan Bupati, saat menghadiri acara Khoul Maulana Habib Abu Bakar Bin Toha di desa Kayugeritan Kecamatan Karanganyar.
Menag Berharap Muktamar Pemikiran Santri Digelar Tiap Tahun
Dalam kesempatan itu dia menyebutkan, hasil survey beberapa lembaga mengungkapkan waktu yang tersita oleh masyarakat Indonesia untuk menonton acara televisi jauh lebih besar dibanding membaca Alquran. Berangkat dari keprihatinan itu, dia mengaku telah berkonsultasi dengan beberapa ulama agar masyarakat Kabupaten Pekalongan tidak terlalu banyak menonton acara tv.
Dari konsultasi tersebut, para ulama mengusulkan agar Pemkab meluncurkan program Ayo Mengaji. ''Kabupaten Pekalongan, selama ini juga dikenal sebagai Kota Santri. Karena itu, akan sangat elok bila masyarakat juga banyak melakukan kegiatan mengaji,'' kata dia.
Dalam program tersebut, Pemkab akan mengajak warganya untuk mengaji setiap selepas waktu Maghrib hingga Isya. Dengan demikian, pada saat selepas waktu Maghrib hingga Isya, tak ada warga yang menghidupkan TV, karena masyarakatnya mengisi kegiatan pada waktu tersebut dengan mengaji Alquran.
Dengan gerakan tersebut, Bupati berharap, Kabupaten Pekalongan dan juga warganya akan mendapat keberkahan, sehingga berbagai program pemerintah dalam usaha mewujudkan masyarakat yang adil makmur dan sejahtera akan segera terwujud.