Selasa 09 Oct 2018 19:41 WIB

Menag Imbau Warga tak Terpecah karena Pemilu

Sekeras apa pun perbedaan di antara kita, jangan sampai putus ukhuwah.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan paparan hasil sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (14/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan paparan hasil sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau agar warga tidak terpecah belah karena perbedaan aspirasi menjelang Pemilu 2019 dan tetap menjaga persatuan bangsa. "Umat beragama, jangan sampai karena perbedaan aspirasi politik, perbedaan pilihan kita, baik pemilu legislatif, pemilihan presiden membuat saling terpecah, apalagi saling berseteru antara sesama saudara sendiri, sebangsa," katanya saat menghadiri seminar kebangsaan di Ma'had Aly Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (9/10).

Ia juga menambahkan, menjelang agenda tahun politik seharusnya seluruh umat beragama tetap menjaga rasa saling menghormati, termasuk jika ada perbedaan. Dengan itu, persaudaraan tetap bisa terjaga dengan baik. "Semestinya harus senantiasa kita jaga, sekeras apa pun perbedaan di antara kita jangan sampai putus ukuwah, persaudaraan sesama, sebangsa, sesama manusia," kata dia.

Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan seminar kebangsaan yang digelar oleh Ma'had Aly Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, ini. Dia merasa senang sebab bisa hadir memberikan kuliah umum dalam kegiatan seminar kebangsaan tersebut. Terlebih lagi, di Ma'had Aly Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, ini memang secara khusus dikembangkan program studi fikih kebangsaan.

Fikih kebangsaan merupakan kajian yang terus dibutuhkan seiring dengan dinamika masyarakat dalam setiap relasi hubungan negara di satu sisi dan agama di sisi lain. Dengan kajian ini, tentunya ada masukan yang cukup positif dibahas oleh para santri demi kemajuan bangsa ini.

Pesantren Lirboyo juga termasuk pesantren yang memiliki sejarah panjang dengan jumlah santri yang sangat besar, bahkan terbesar dari 35 Ma'had Aly yang ada di Indonesia. Ia berharap, ke depan kualitas lulusan dari Ma'had Aly ini semakin bagus. "Tentu, kehormatan tersendiri bagi saya bisa berbicara di hadapan para santri dan mudah-mudahan kualitas Ma'had Aly terus membaik," ujar dia.

Sementara itu, kegiatan tersebut juga dihadiri pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri, termasuk KH Anwar Manshur dan sejumlah pengurus pondok lainnya. Selain itu, acara itu juga dihadiri pejabat Kementerian Agama di Kediri dan sekitarnya, rektor kampus di bawah Kementerian Agama Kediri dan sekitarnya, serta para santri Ma'had Aly Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement