Kamis 04 Oct 2018 18:55 WIB

Bencana Palu Momentum Ingat Kiamat

Sudah menjadi ketentuan kiamat pasti akan datang.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Petobo, Palu, Sulawesi Tengah pascagempa.
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Petobo, Palu, Sulawesi Tengah pascagempa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Dakwah dan Ibadah Dewan Pengurus Masjid Sunda Kelapa, KH Nur Alam Bachtir mengatakan bencana gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah momentum umat Islam ingat terhadap hari kiamat. Sudah menjadi ketentuan kiamat pasti akan datang.

Dia menjelaskan ada tiga kiamat yang mesti diketahui oleh umat Islam. Pertama adalah kiamat sugra atau kiamat kecil. Salah satu tandanya adalah datangnya kematian seseorang karena berbagai sebab.

Kedua, kiamat kubra atau kiamat besar, yaitu musnahnya seluruh alam semesta. Lalu kiamat wustha adalah kematian akibat bencana alam.

"Termasuk saudara kita (di Palu)," ujar Kiai Nur dalam acara doa bersama untuk korban gempa dan tsunami Palu, di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Kamis (4/10).

Namun, Kiai Nur mengingatkan bencana yang menimpa Palu bukan karena dosa masyarakat setempat. Menurutnya, tak dibenarkan mengeneralisasi peristiwa tersebut dengan anggapan karena perbuatan dosa mereka.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Nur mengajak jamaah yang hadir mendoakan korban gempa dan tsunami Palu agar diberikan kesabaran dan ketabahan. Dia juga mendoakan bagi mereka yang meninggal bisa diterima di sisi Allah.

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Hamdan Rasyid juga mendoakan korban yang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Tak terkecuali yang selamat pun diberikan kesabaran dan ketabahan.

Hamdan mengajak jamaah dan umat Islam membantu meringankan beban mereka apabila mempunyai kelebihan harta. Dia berharap dengan bantuan tersebut mampu membangkitkan mereka dari keterpurukan.

Dalam kesempatan tersebut, Hamdan juga mendoakan agar Allah melindungi Indonesia dari bencana. Allah adalah Maha Kuasa atas segala yang ada di alam ini.

Dia juga mengajak umat Islam agar tak berburuk sangka atas bencana yang terjadi di Palu. "Kita nggak usah menghakimi mereka berdosa," kata Hamdan.

Gempa dan tsunami Palu yang terjadi pada Jumat (28/9) lalu menelan korban meninggal seribu lebih. Korban luka-luka pun tak sedikit serta ribuan bangunan runtuh.

Baca juga: DMI Ajak Umat Husnuzan Atas Bencana Palu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement