REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Badan Amil Zakat (Baznas) membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. Baznas Emergency Center bertujuan memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.
"Kami berupaya serius dalam penanganan kegawatdaruratan medis. Oleh karena itu Baznas Emergency Center ini beroperasi terus selama 24 jam serta sekaligus secara aktif melakukan Rescue pada daerah terdampak," ujar Koordinator Deployment RSB, dr. Putro, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/9).
Tim medis yang merupakan bagian dari Rumah Sehat Baznas (RSB) Indonesia ini dipimpin oleh Dokter Iqbal El Mubarak didampingi oleh satu perawat dan satu orang relawan. Tim tersebut akan menyalurkan bantuan logistik, obat-obatan, layanan satu unit ambulance dan satu unit mobil operasional.
Selama masa darurat, Baznas Emergency Center ini dibangun di berbagai titik, salah satunya di Kelurahan Lasoani, Mantikulore, Kota Palu. Sejak Selasa (2/10), aktivitas layanan telah dimulai sejak pagi dengan menangani berbagai keluhan dari para pengungsi.
Di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Baznas juga mendirikan Emergency Center dengan mengkoordinasikan tim layanan medis yang masuk ke Palu. Selain itu, Emergency Center di lokasi ini juga membantu kasus pasien rujukan dari Palu ke Makassar maupun Jakarta melalui jalur udara.
Tim Baznas masuk ke Palu melalui jalur darat dari Makassar dan menumpang Hercules milik TNI dari Lanud Hasanuddin Makassar. Tim terdiri atas tim penyelamat (rescue), tim medis, dapur umum dan logistik.
Selain Emergency Center, Baznas juga mendirikan posko di Kantor Baznas Provinsi Sulawesi Tengah di Jalan Bantilan no.23 Lere, Palu Barat. Meskipun gedung tersebut turut terdampak gempa bumi 7,4 SR namun masih dapat ditempati.