REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menilai pengkaderisasian ulama di Jabar merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, para ulama harus menjaga kondusifitas dalam berdakwah.
"Saya menitipkan tantangan pada ulama di masa depan. Kita sudah dapat nikmat NKRI dari Allah. Di hari kesaktian pancasila ini dawah islam tak terkendala, karena ada Pancasila," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai bersilaturahim dengan Ketua dan Jajaran MUI Provinsi Jawa Barat, Senin (1/10).
Emil menjelaskan, sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Sehingga, ia berharap semoga di Jabar tak ada rongrongan-rongrongan yang menganggu.
"Saya ke ulama tadi menyampaikan 10 program keagamaan. Mudah-mudahan lima tahun kedepan kita akan panen masyarakat maju religius, juara ada lahir batin ada," katanya.
Emil mengatakan, dari 10 program keagamaan tersebut salah satu programnya adalah satu desa satu tahfiz. Serta memberikan kredit ke masyarakat melalui masjid sebagai pengelolanya.
"Tapi saya minta Ketua DKM jangan sembarangan memberikan kredit yang akan saya launching nanti. Program ini, diberikan ke masyarakat yang rajin shalat berjamaah di masjid," katanya.
Sementara menurut Ketua MUI Jabar, Rachmat Syafe'i, ulama dan umaro memang harus bekerja sama dalam posisi melaksanakan pencegahan di masyarakat. Salah satunya, menjaga NKRI terus terjaga jangan sampai terjadi perpecahan.
Syafe'i mengatakan, MUI pun telah memberikan imbauan agar isi ceramah semua ulama di Jabar bisa menjaga kondusivitas. Ulama pun, akan memperoleh pelatihan digital. Sehingga, semua ulama bisa berdakwah dengan mengisi media sosial (medsos) dengan dakwah yang singkat dan padat.
"Ulama harus mulai berdakhwah digital mengisi konten di Medsos yang isi dakwahnya menentramkan untuk mengimbangi hoaks yang beredar," katanya.
MUI Jabar pun, menurut Syafe'i, sangat mendukung program-program gubernur yang tak bisa dipisahkan antara kesejahteraan lahiriah dan batiniah. Salah satu program yang dikerjasamakan adalah program satu desa satu desa untuk meningkatkan kafasihan para imam shalat di desa.
"Kalau satu desa ada satu tahfiz maka kalau 1.000 desa akan ada 1.000 tahfiz yang nanti menjadi imam," kata Syafei seraya mengatakan, dalam program ini MUI Jabar akan memberikan pembianaan karena MUI memiliki Komisi Dakwah, Kajian dan Fatwa.