Jumat 14 Sep 2018 20:36 WIB

Bangkitkan Lagi Semangat Warga Lombok

Setiap upaya diisi dengan kegiatan positif dan meneguhkan iman.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Anggota TNI dan Polri yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) wilayah Sektor 2 menyambungkan pipa air bersih yang sempat terputus akibat gempa di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, pada Rabu (5/9).
Foto: Dok: Kogasgabpad
Anggota TNI dan Polri yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) wilayah Sektor 2 menyambungkan pipa air bersih yang sempat terputus akibat gempa di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, pada Rabu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) memilih menyebar 60 dai di wilayah-wilayah terdampak gempa di Lombok, NTB. Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) KH Muhammad Siddiq menjelaskan, mereka bertugas mengajar anak-anak yang kehilangan sekolah pascagempa, serta mengadakan kajian agama bagi masya rakat Lombok.

"Kita juga membuat sekolah, rumah, dan masjid sementara. Di sana ada juga pembagian logistik, dapur umum, 25 posko utama, dan 30 titik pelayanan dan diseluruh titik ada dainya, jelas Siddiq saat dihubungi Republika.co.id belum lama ini.

Adapun upaya dakwah yang dilakukan DDII, antara lain menggelar kegiatan keagamaan harian rutin, dan program trauma healing. Hal ini, menurut Siddiq, dilakukan untuk mengantisipasi aksi pendangkalan akidah di wilayah musibah.

"Kita juga sudah meminta partisipasi Pemda dan kementerian agama Lombok.Kami juga mengadakan kajian rutin dua kali sehari, saat Subuh dan Magrib untuk menjaga keteguhan iman dan keislaman warga Lombok, jelas dia.

Selain itu, Organisasi massa Islam seperti Hidayatullah juga menjadi bagian dari rombongan pasukan sosial yang membantu membangkitkan Lombok. Ketua Departemen Sosial DPP Hidayatullah Arasy menjelaskan, guna membangkitkan semangat warga Lombok, Hidayatullah telah mengutus 50 tim lebih yang bertugas menyalurkan bala bantuan dan mengadakan kegiatan-kegiatan positif.

Selain rutin menggelar kajian agama, tim Hidayatullah juga menugaskan tim pendongeng untuk menghibur anak-anak korban gempa sebagai upaya trauma healing.

"Kita memberikan dakwah dan pengajaran untuk masyarakat dengan mengadakan kajian rutin setiap hari," jelas Arasy.

Hidayatullah, kata Arasy, juga telah membangun beberapa mushala dan masjid darurat yang tersebar di wilayah bencana, seperti Lombok Utara, Timur, dan Barat. Hidayatullah juga menggelar program sekolah ceria untuk anak-anak Lombok yang kehilangan sekolah.

Adapun segala bantuan bangunan sementara yang didirikan, kata Arasy, sebagian didirikan oleh tim Hidayatullah dan sisanya dibangun bersama warga Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement